TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Hasil pendataan Badan Pusat Statistik menyimpulkan jumlah keluarga miskin di Sidoarjo mencapai 61ribu. Jumlah tersebut terbagi atas beberapa kategori: sangat miskin, miskin, dan mendekati miskin. Keluarga kategori sangat miskin 10 ribu, miskin 20 ribu, dan mendekati miskin 31 ribu.
"Mereka harus segera dientaskan," kata Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso, Senin (12/7).
Berbagai langkah ditempuh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menekan angka kemiskinan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo tengah mengidentifikasi serta memetakan kebutuhan keluarga miskin. Untuk mengentaskan kemiskinan, Pemerintah Sidoarjo memberikan modal kerja agar mandiri.
Win Hendrarso menyatakan akan mengangkat keluarga miskin hingga level menengah sehingga tak ada lagi keluarga miskin. Menurutnya, jumlah keluarga miskin Sidoarjo relatif kecil, tak lebih 10 persen dari total penduduk 1,9 juta. Ia memperkirakan keluarga miskin secara riil sekitar empat persen.
Sedangkan, Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Ilah justru meragukan data BPS tersebut. Untuk itu, ia memerintahkan sejumlah unit kerja terkait mendata ulang keluarga miskin di Sidoarjo. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana, katanya, harus memiliki data riil jumlah keluarga miskin. "Selidiki penyebab bertambahnya keluarga miskin," ujarnya.
Saiful mempertanyakan apakah kemiskinan bertambah akibat pengangguran atau sebab lain. Padahal, sebelumnya pemerintah memberikan bantuan langsung tunai sebagai kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak sebesar Rp 100 ribu per bulan.
Solusinya, katanya, agar dibuka lapangan kerja baru seluas-luasnya agar keluarga miskin mendapat penghasilan yang layak. "Mereka butuh pekerjaan bukan uang," ujarnya.
EKO WIDIANTO