“Secara pribadi Pak Irwan sudah setuju, tinggal sekarang menunggu proses sesuai prosedur tetap (protap) organisasi PKS di tingkat DPP (Dewan Pimpinan Pusat), insya Allah hasilnya sudah ada nanti sore atau besok pagi,” kata Marfendi, Ketua Tim Optimalisasi Musyarakah Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sumatera Barat, Selasa (6/3).
Marfendi mengatakan sebenarnya saat ini Irwan Prayitno juga sedang ditawari menjadi duta besar, namun ia lebih tertarik menjadi gubernur karena ingin mengabdi di kampung halamannya.
Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2005 lalu, Irwan Prayitno juga mencalonkan diri menjadi gubernur namun dikalahkan Gamawan Fauzi. Irwan Prayitno memperoleh suara nomor dua terbanyak setelah Gamawan.
Majunya Irwan Prayitno dari kubu PKS juga disebabkan tidak diliriknya kader PKS Trianda Farhan oleh partai lain sebagai calon wakil gubernur.
Partai Demokrat telah memilih Direktur Utama Semen Padang Endang Irsal menjadi calon gubernur berpasangan dengan Asrul Syukur mantan Asisten II Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Sementara Partai Golkar akan mencalonkan Marlis Rahman yang berpasangan dengan Bupati Agam Aristo Munandar.
Semula Trianda Farhan dari PKS yang juga wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Barat diperkirakan menjadi pendamping Wali Kota Padang Fauzi Bahar yang akan maju menjadi calon gubernur. Namun ternyata Fauzi Bahar dikabarkan akan menggandeng mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Yohanes Dahlan.
“Karena kader PKS tidak dilirik, akhirnya kami sepakat menggusung Pak Irwan Prayitno. Sedari awal memang Pak Irwan Prayitno diunggulkan sebagai calon gubernur dari PKS, namun karena suara kita kecil, akhirnya kita memilih mencalonkan wakil gubernur saja yaitu Trianda Farhan. Namun semua berubah,” kata Marfendi.
PKS berencana berkoalisi dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bintang Reformasi, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Irawan Prayitno rencananya akan berpasangan dengan Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim.
FEBRIANTI