TEMPO Interaktif, Ngawi – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat tak saling menyalahkan atas siapa yang paling bertanggung jawab atas kerusakan hutan.
“Tak usah lihat yang dulu, dimulai hari ini oleh kita sendiri,” kata dia dalam sambutannya di depan ribuan peserta pelaksanaan Program 100 Hari Kabinet Indonesia Bersatu II di Ngawi, Jawa Timur, Senin (18/1) sore.
Presiden menegaskan, dampak pembalakkan hutan cukup berbahaya. Akibat hutan gundul, bencana longsor dan banjir dapat mengancam sewaktu-waktu. "Seperti longsor yang pernah terjadi di Jember, Jawa Timur, beberapa tahun lalu," katanya.
Presiden mengingatkan agar masyarakat mulai gencar menanam pohon. Salah satu upaya yang dicontohkan pihaknya adalah dengan melakukan penanaman pohon di Waduk Bening Widas Kabupaten Madiun, Senin siang tadi. “Satu miliar (pohon), satu tahun,” kata dia.
Selain perhatian terhadap penanaman pohon, presiden mengatakan akan memprioritaskan pembangunan waduk-waduk. Sebagai tempat penampungan air dari daerah aliran sungai, waduk dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Contohnya Waduk Widas, sebagai tempat berkumpul air dari daerah aliran Sungai Berantas.
Presiden menambahkan, manfaat waduk adalah untuk mengendalikan banjir, irigasi, sumber energi pembangkit listrik, hingga sarana pembiakan ikan.
ANANG ZAKARIA