Korban dari kubu bawah adalah Yohanes Magelen, 25 tahun, yang menderita luka tembak senapan angin 5,5 milimeter di bagian pelipis kiri. Dua warga kubu atas yang menjadi korban adalah As Jolemal, 23 tahun, yangmenderita luka di pundak akibat senapan angin, dan Karaminus Kinal, 17 tahun, yang menderita luka panah di telapak tangan.
Konflik antarwarga yang diterjadi, Sabtu (9/1) sore, di hutan belakang gereja Jalan Cenderawasih Kwamki Lama ini dimulai sekitar pukul 17.00 waktu Papua. Saat itu petinggi TNI-Polri, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Mimika, DPR Papua dan pimpinan Pemerintah Kabupaten Mimika sedang membahas upaya damai di Kwamki Lama.
Tiga korban baru ini menambah panjang daftar korban. Sedikitnya hingga Sabtu petang total jumlah korban menjadi 69 orang menderita luka dan seorang meninggal dunia.
Kepala Bagian Operasi Polres Mimika, Komisaris Polisi Mada Aksanta, Sabtu petang, mengatakan situasi keamanan di Kwamki Lama sudah tenang kembali. Kedua kubu mengakhiri perang panah di hutan belakang gereja sekitar pukul 17.40 waktu Papua. “Sekarang sudah tenang kembali, mereka selesai sekitar jam enam sore. Pasukan masih disiagakan di Kwamki Lama,” kata Mada Aksanta.
Hingga Sabtu petang, belum ada kendaraan umum yang berani memasuki kawasan Kwamki Lama yang berjarak belasan kilometer dari Kota Timika. Sementara situasi keamanan Kota Timika tidak terpengaruh konflik antar warga di Kwamki Lama. Akitivtas warga Kota Timika berjalan normal, sejak konflik pertama terjadi di Kwamki Lama hingga hari ini.
TJAHJONO EP