Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Jombang Memburu Film Balibo

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jombang -Larangan menonton film Balibo yang mengisahkan tentang pembunuhan lima wartawan asing di Timor Timor) oleh pemerintah Indonesia, justru mengundang penasaran sejumlah mahasiswa di Jombang. "Pemerintah sepertinya tidak menghargai kebebasan berpikir," kata Zainul Arifin, seorang mahasiswa Universitas Darul Ulum Jombang, Selasa (8/12).

Beberapa waktu lalu, Lembaga Sensor Film (LSF) meminta film yang disutradarai Robert Canolly tersebut tidak diputar di Jakarta Internasional Festival.

Film Balibo mengisahkan tentang terbunuhnya lima wartawan Australia, Selandia Baru, dan Inggris tahun 1975 lalu di Balibo, wilayah perbatasan Timor Timor (kini Timor Leste).

Lima wartawan itu tewas saat meliput masuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke wilayah tersebut. Kondisi keamanan Timor Timor saat itu kritis. Penyelidikan pengadilan koroner New South Wales mengungkapkan fakta, jika kelima wartawan asing itu dibunuh TNI. Namun, pemerintah menampik tudingan itu.

Menurut Arifin, awalnya dia tidak begitu tertarik dengan film tersebut. Tapi, melihat pemberitaan yang begitu gencar tentang pelarangan, rupanya memantik rasa penasaran. Tak pelak, hampir satu minggu ini dia dan beberapa kawan berburu film itu. Dia mengaku akan melakukan bedah film, jika kepingan CD film kontroversial itu digenggaman.

Jaringan di beberapa daerah telah dihubungi. Namun, lanjut Arifin, sampai saat ini film yang berasal dari Australia itu belum didapatkan. "Saat ini kami masih mencari film-nya, dengan cara menghubungi beberapa kawan jaringan yang ada di luar kota," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal senada diungkapkan Muhammad Vandi, mahasiswa Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Jombang. Sampai saat ini, Vandi juga kesulitan mendapatkan film itu. Selain menghubungi kawan, dia juga melakukan pencarian di internet. Namun hingga kini ia belum mendapatkannya. "Kami hanya mendapatkan sinopsisnya saja," kata dia.

Dia yakin film itu menarik karena mengisahkan tentang sejarah. Menurut dia, tidak ada yang membahayakan dari pemutaran sebuah film. Apalagi tingkat pemahaman masyarakat sudah tinggi. "Film ini kan menitik beratkan kepada perjalanan sejarah," kata aktivis teater yang akrab disapa Vandi Formalin ini.

M. TAUFIK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional

24 Agustus 2021

Para tamu berpose untuk foto bersama dalam sebuah seremoni bertema Hari Pendidikan Keamanan Hong Kong, China selatan, pada 15 April 2021. (Xinhua/Lui Siu Wai)
Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional

Pemerintah Hong Kong bersiap memperkuat dan melengkapi UU Keamanan Nasionalnya dengan aturan baru soal sensor film.


Hong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

12 Juni 2021

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi meniru salam tiga jari dari film
Hong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

Pemerintah Hong Kong mengeluarkan kebijakan baru perihal sensor film yang mengacu pada UU Keamanan Nasional. Pekerja film khawatir.


Cina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody

30 Maret 2019

Aksi Rami Malek memerankan Freddie Mercury dalam film Bohemian Rhapsody
Cina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody

Rasanya seluruh film Bohemian Rhapsody ini seakan-akan telah terpotong, padahal kenyataannya hanya memotong tiga menit.


Daftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018

20 Oktober 2018

Lembaga Sensor Film dan Kompas TV bekerja sama menggelar Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 yang digelar Jumat 19 Oktober 2018. TEMPO/Aisha
Daftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018

Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 kembali digelar di tahun ini


Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri

19 Oktober 2018

Lembaga Sensor Film dan Kompas TV bekerja sama menggelar Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 yang digelar Jumat 19 Oktober 2018. TEMPO/Aisha
Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri

Lembaga Sensor Film kembali menggelar malam penganugerahan kepada sejumlah film, sinetron yang memenuhi persyaratan terutama sensor mandiri.


Kebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman

5 Mei 2017

Ilustrasi. thegamingliberty.com
Kebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman

Para seniman di seluruh dunia masih belum bebas berekspresi
dengan karyanya. Masih jadi tantangan


Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

8 Februari 2017

Kiri: Foto masa kecil aktor Bollywood Shah Rukh Khan. Ia menjelma menjadi aktor yang membintangi banyak film-film India terlaris. Buzzfeed.com
Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

Salah satu alasan pelarangan karena film Raees menampilkan "muslim sebagai penjahat dan teroris".


AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

17 Maret 2016

Poster film Pulau Buru Tanah Air Beta. istimewa
AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam sikap Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, yang enggan menjamin keamanan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta.


Lembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film  

16 Maret 2016

Ketua Lembaga Sensor Film Ahmad Yani Basuki merekomendasikan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir Netflix. TEMPO/Pingit Aria
Lembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film  

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Ahmad Yani Basuki mengatakan LSF bukan lagi "jagal film" karena proses penyensoran melibatkan diskusi dengan sineas.


Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

16 Februari 2016

Mira Lesmana produser film berpose diantara roll film yang telah dibuatnya di rumah produksi film Miles Productions di Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

Mulai sensor, tata edar, hingga keseluruhan Undang-Undang Perfilman.