TEMPO Interaktif, Surakarta - Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal Hariadi Soetanto mengatakan saat ini tugas Tentara Nasional Indonesia lebih condong kepada penanggulangan bencana. Hal itu karena di wilayah Jawa Tengah termasuk daerah yang rawan bencana. “Oleh karena itu, saya mewajibkan tiap daerah untuk memiliki satuan khusus penanggulangan bencana alam. Minimal satu kompi (90-100 personel) di Korem dan kodim paling tidak satu peleton (30-40 orang),” jelasnya, seusai serah terima jabatan Komandan Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama Surakarta, Rabu (28/10). Selain itu, daerah harus mampu memetakan bencana di wilayahnya.
Hariadi menyebut keterlibatan tentara dalam setiap bencana karena tentara termasuk dalam tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah. “Prosedurnya memang harus ada permintaan dulu dari badan. Tapi kami memilih berinisiatif turun tanpa diminta,” tegasnya. Alasannya untuk membantu meminimalisasi korban akibat bencana alam.
Jika harus menunggu permintaan, lanjutnya, dikhawatirkan malah akan semakin banyak korban yang meninggal. “Seperti pengalaman saya saat bencana di Nias. Sampai 1,5 bulan pasca bencana tidak ada permintaan. Saat itu saya sudah ada di lokasi bencana beberapa hari setelah kejadian. Sehingga kami memilih tidak menunggu permintaan,” tandasnya.
Meskipun berada di bawah koordinasi badan penanggulangan bencana, Hariadi menyebut tidak masalah ketika turun ke lokasi bencana tanpa ada permintaan terlebih dahulu. Dia lebih mempertimbangkan aspek kemanusiaan dibanding proses administrasi. Satuan reaksi cepat diklaim Hariadi sudah berlatih pola penanganan bencana seperti menentukan tempat penampungan pengungsi, tempat berdirinya tenda darurat, dapur lapangan, dan sebagainya.
Untuk Jateng, dia memprediksi kawasan rawan bencana di Cilacap di bagian pantai selatan, di Klaten karena ada patahan bumi dan Magelang karena ada gunung berapi. Dia juga meminta tiap kepala daerah untuk turut memetakan peta bencana di wilayahnya.
Meskipun selalu turun pertama, dia menolak jika kemudian militer aktif sebagai koordinator badan penanggulangan bencana daerah. Menurutnya, penanganan bencana hanyalah tugas tambahan yang disebut operasi non militer. “Tugas utama kami menegakkan kedaulatan, melindungi wilayah, dan menjaga keutuhan,” tandas Hariadi.
UKKY PRIMARTANTYO