TEMPO Interaktif, KUNINGAN - Rumah keluarga Ibrohim di Dusun Kliwon, Kecmatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terlihat sepi dan tertutup. Tak hanya rumah Sucihani, isri Ibrohim, tapi juga rumah Zaelani, orang tua Sucihani. Dua-duanya terlihat tertutup. Tidak ada seorang pun anggota keluarga yang terlihat di luar.
Semalam, sekitar pukul 21.30 WIB, Sucihani meninggalkan rumahnya di Blok Kliwon, Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Di depan rumah sudah menunggu sebuah pengemudi moto Yamaha Mio hitam bernama Rohman nurdin, saudara sepupu Sucihani. Mereka melaju kencang meninggalkan rumah.
Di rumah hanya ada Zaelani dan istrinya, 3 anak Ibrohim, serta Eri dan suaminya yang merupakan adik dan ipar Sucihani.
Kepolisian memastikan Ibrohim alias Boim, 37 tahun, sebagai teroris yang tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu lalu. Penata bunga tersebut berperan besar dalam pengeboman JW Marriott dan Ritz Carlton, 17 Juli lalu.
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Boim yang sejak 2005 bekerja di Toko Bunga Cynthia di hotel Ritz Carlton itu mengusulkan pengeboman di JW Marriott karena di tempat itu ada pertemuan bisnis pengusaha asing saban Jumat pagi. Dia juga mengusulkan pengeboman di Ritz Carlton karena ada akses dari Marriott.
IVANSYAH