TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden terpilih yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terus menjadi sorotan.
1. Masih Diupayakan
Juru bicara PDIP Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo masih diupayakan. "Tentu akan dijadwalkan," katanya, Kamis, 19 September 2024.
Chico menyebut, pertemuan antara keduanya ditargetkan bisa terjadi sebelum Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. "Yang pasti diupayakan pertemuan ini akan dilaksanakan sebelum pelantikan. Pelantikannya masih bulan Oktober, sekarang masih bulan September," ucapnya.
2. Membantah Mencari Kursi Menteri
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Said Abdullah membantah rencana pertemuan Megawati dan Prabowo lantaran dorongan keinginan partainya memperoleh kursi menteri di pemerintahan mendatang.
“Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya,” kata Said, Selasa, 17 September 2024 seperti dikutip dari Antara.
3. Bertemu Sebelum Pelantikan Presiden Terpilih
Said Abdullah menyebut pertemuan antara Megawati dan Prabowo merupakan agenda silaturahim antardua tokoh bangsa. Menurut dia, meskipun terjadi pembahasan politik, pertemuan antara Megawati dan Prabowo dilakukan untuk membahas ihwal dinamika, persoalan bangsa dan diskusi untuk menentukan solusi pemecah persoalan.
"Bukan soal dukung mendukung. Kepentingannya untuk bangsa, makanya ada rencana pertemuan," kata Said melalui pesan singkat, Sabtu, 14 September 2024.
4. Mempertimbangkan Visi Misi
Said Abdullah mengatakan, partainya bisa saja bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Menurut Said, PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto jika memiliki kesamaan visi dan misi. Said mengatakan PDIP akan menentukan sikapnya pada waktu yang tepat.
"PDIP harus melihat bagaimana nasib bangsa dalam lima tahun ke depan di bawah kepemimpinan Pak Prabowo." kata Said, Jumat, 13 September 2024.
5. Kabinet Zaken
Said Abdullah mengapresiasi wacana dari Gerindra yang menyebut kabinet Prabowo akan diisi oleh kalangan profesional alias kabinet zaken.
Namun, menurut dia, hal itu tak berarti bahwa menteri dari kalangan partai politik bukan merupakan sosok profesional. Kata Said, beberapa menteri dari partai politik yang saat ini menjabat juga merupakan profesional.
"Katakanlah Agus Gumiwang, katakanlah Airlangga Hartarto. Itu semua adalah orang-orang yang profesional di bidangnya. Ada Azwar Anas, itu kan profesional," katanya pada Jumat, 13 September 2024.
ANDI ADAM FATURAHMAN | ANNISA FEBIOLA | NANDITO PUTRA
Pilihan Editor: Pertemuan Megawati-Prabowo Belum Terlaksana, Jubir PDIP Berharap Bisa Dilakukan Sebelum 20 Oktober