TEMPO.CO, Jakarta - Pada 9 September 2001, Partai Demokrat resmi didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY setelah kalah saat pemilihan Calon Wakil Presiden atau Cawapres dalam Sidang MPR di tahun yang sama pasca lengsernya Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dinukil dari laman resmi Partai Demokrat, partai ini mulanya didirikan untuk membuka jalan SBY dalam pencalonan Presiden atau Capres 2004. Upaya ini berkaca dari pemilihan Cawapres dalam Sidang MPR 2001 dan pooling public yang kala itu menunjukan bahwa SBY cukup populer. Maka dari itu, sejumlah politikus kemudian menyiapkan SBY sebagai Capres di Pemilu 2004 dan jalan satu-satunya adalah dengan mendirikan partai politik.
Lebih lanjut, untuk mendirikan sebuah partai, tim yang diketuai Krisna Bambu Apus mulai menyusun rumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan SBY. Sementara teknis administrasi ditangani oleh tim yang dipimpin oleh Vence Rumangkang. Selain itu, dilakukan pula diskusi-diskusi tentang perlunya berdiri sebuah partai untuk mempromosikan SBY sebagai Capres di Pemilu Presiden nantinya.
Pada 12 Agustus 2001 pukul 17.00, SBY mengadakan rapat di apartemen Hilton dengan agenda pembentukan tim pelaksana, yang akan mengadakan pertemuan secara marathon tiap hari. Tim ini terdiri dari Vence, A. Yani Wahid, Achmad Kurnia, Adhiyaksa Dault, Baharuddin Tonti, dan Shirato Syafei. Selain itu, di lingkungan kantor Menkopolkam, dipimpin oleh A. Yani Wachid diadakan diskusi-diskusi untuk pendirian sebuah partai bagi kendaraan politik SBY.
Pada 19 Agustus 2001, SBY kembali mengadakan pertemuan yang menjadi cikal bakal pendirian Partai Demokrat. Dalam pertemuan itu, Vence menyatakan bahwa rencana pendirian partai akan tetap dilaksanakan dan hasilnya akan dilaporkan kepada SBY. Selanjutnya pada 20 Agustus 2001, Vence dibantu Sutan Bhatoegana berupaya mengumpulkan anggota untuk merealisasikan pembentukan partai politik. Kemudian terbentuklah Tim 9 yang beranggotakan 10 orang. Tim ini bertugas untuk mematangkan konsep-konsep pendirian sebuah partai politik.
Adapun menurut Undang-Undang Kepartaian untuk mendirikan sebuah partai yang sah dibutuhkan minimal 50 orang sebagai pendirinya. Namun, atas dasar keinginan untuk menyamakan jumlah tersebut dengan hari lahir SBY sebagai penggagas yakni pada tanggal 9 bulan 9, maka muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang, tetapi dilengkapi menjadi 99 orang. Akhirnya, pada 9 September 2001 bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan Partai Demokrat resmi didirikan.
Saat meresmikannya di hadapan notaris, 46 orang dari 99 orang yang berkumpul bersedia menjadi pendiri dan menandatangani Akta Pendirian Partai Demokrat. Sedangkan sisanya memberi kuasa pada Venve. Kemudian disusunlah kepengurusan yang menyepakati kriteria Calon Ketua Umum. Subur Budhisantoso diangkat menjadi Pejabat Ketua Umum, Irsan Tandjung sebagai Sekretaris Jenderalnya, dan Bendahara Umumnya dijabat Vence Rumangkang.
Malam harinya, pukul 20.30, Vence melaporkan pembentukan partai kepada SBY selaku koordinator penggagas, pencetus dan Pendiri Partai Demokrat, di kediamannya. Saat itu SBY sedang merayakan hari ulang tahun ke 52. Kepada SBY, Vence mengatakan bahwa Partai Demokrat akan didaftarkan kepada Departemen Kehakiman dan HAM RI esok harinya.
Keesokan harinya, pada 10 September 2001, pukul 10.00 WIB, Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI. Beberapa hari berselang, pada 25 September 2001 terbit Surat Keputusan Menkeh dan HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat.
Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat resmi menjadi salah satu partai politik di Indonesia. Lalu pada 9 Oktober 2001, Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan Partai Demokrat dan Lambang Partai Demokrat. Selanjutnya pada 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan. Rapat Kerja Nasional (Rakemas) Pertama digelar pada 18 hingga 19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia, dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan Editor: SBY: Negara Akan Kacau Bila Banyak Matahari