TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) Ono Surono menilai Anies Baswedan sebagai tokoh yang pas untuk Jabar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, lanjut Ono, merupakan tokoh nasional yang juga asli orang Jawa Barat kelahiran Kabupaten Kuningan. Anies, kata dia, punya rekam jejak yang bagus dalam membangun Jakarta.
“Sehingga kami yakin betul bahwa Pak Anies itu adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jabar,” ujar Ono dalam keterangan persnya di Bandung, Jabar, Jumat dini hari, 30 Agustus 2024.
Ono mengakui bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Anies sejak Rabu, 28 Agustus 2024 hingga kemudian mengerucut pada Kamis sore, 29 Agustus 2024.
“Anies ini memang menjadi opsi bagi PDI Perjuangan," kata Ono.
Namun, menurut Ono, ada tangan-tangan yang tak menyetujui Anies diusung oleh PDIP di Pilkada Jabar yang mengakibatkan partai banteng batal mengusungnya.
"Dan kenapa gagal? Kami menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan," ujar dia.
PDIP diketahui akhirnya batal mengusung Anies di Jabar. Mereka kemudian mendaftarkan pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang merupakan kader internal PDIP ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jabar pada Kamis malam.
“Ini proses yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dan ini merupakan kewenangan DPP partai. Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies di usung di Jawa Barat setelah beliau tidak jadi di usung di DKI," jelas Ono.
Dia mengatakan, pihaknya tidak tahu persis proses yang dilakukan oleh DPP partai dan Ibu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kami menilai bahwa yang sudah mengerucut dan akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies di usung di Jawa Barat,” kata dia.
Saat ditanya, pihak yang menjegal Anies, Ono menyebut nama Mulyono. “Mulyono dan geng, tulis saja Mulyono,” kata Ono.
Ia pun menitipkan pesan kepada sosok yang disebutnya Mulyono. “Pak Mulyono gak usah cawe-cawe lagi di Pilkada, biarkan rakyat punya pilihan sesuai dengan hati nuraninya sehingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, untuk provinsi, dan untuk kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” kata Ono.
Mengenai penjegalan yang dimaksudnya, Ono enggan memerincinya lebih jauh.
“Tidak secara spesifik saya sampaikan, tapi sudah bisa kita lihat Pak Anies dijegal di DKI, dan ini juga terjadi di Jawa Barat, teman-teman bisa menafsirkan sendiri bentuknya seperti apa, tapi itu fakta yang kita alami bersama,” kata dia.
Pilihan Editor: Saat Ono Surono PDIP Sebut Nama Mulyono di Balik Gagalnya Anies Maju Pilkada Jabar