Menurut mantan Kepala Bappeda Kota Bandung itu, kolam renang seluas 1.000 meter itu dikombinasikan dengan rumah susun. Luasnya bahkan akan ditambah. Selain untuk fasilitas penghuni dan masyarakat umum, kolam renang akan menjadi titik pemandangan utama. ”Untuk menjadi view,” katanya.
Di sekeliling kolam renang, pihaknya akan membangun tower rumah susun sebanyak 2.000 kamar di lahan seluas 12 ribu meter persegi lebih di kawasan itu. Tingginya hingga 20 lantai, terdiri dari rumah type 18, 21, dan 23. Peruntukannya untuk kalangan menengah ke bawah. ”Harga jualnya masih menunggu dari Menteri Perumahan Rakyat,” katanya.
Dia mengatakan, pembangunan itu untuk mendukung program pemerintah terkait penyediaan hunian yang ditargetkan mencapai 1.000 tower rumah susun. Di Kota Bandung sendiri, katanya mengutip keterangan Walikota Bandung, masih kekurangan 200 ribu unit rumah. Rumah susun itu nantinya bisa dimiliki dengan cara mengangsur dan mendapat subsidi dari pemerintah. ”Istilahnya apartemen bersubsidi lah,” ujarnya.
Walikota Bandung Dada Rosada mengatakan, bakal membentuk tim independen untuk mengkaji perizinan rumah susun itu karena ada benda cagar budaya di sana. Tim yang terdiri dari seorang perwakilan pemerintah dan 6 anggota masyarakat itu bertugas untuk memberikan masukan ke pemerintah. ”Sifatnya pertimbangan, bisa dipakai atau dibatalkan,” katanya seusai acara pelantikan anggota DPRD Kota Bandung hari ini.
ANWAR SISWADI