INFO NASIONAL – Gerakan boikot terhadap produk multinasional yang diduga terafiliasi dengan Israel, turut mendorong masyarakat untuk mengalihkan konsumsinya ke produk lokal. Hal itu disampaikan Sosiolog UIN Sunan Gunung Jati, Dede Syarif, saat pemaparan survei oleh Goodstats.id melalui platform Zoom, beberapa waktu lalu.
“Pergeseran ini adalah bukti nyata bahwa konsumen Indonesia semakin menghargai dan bangga dengan produk dalam negeri,” katanya.
Dede mengatakan, dengan adanya pilihan produk alternatif yang tersedia di pasar membuat masyarakat akan memilah boikot pada produk yang ada substitusinya. Senada, Dosen Branding dan Komunikasi dari Universitas Pembangunan Jaya Algooth Putranto mengatakan, di era saat ini lebih mudah untuk melakukan boikot dibandingkan 10 tahun yang lalu. Sebabnya, karena banyak tersedia pilihan produk pengganti.
Menurut Algooth, dukungan publik yang semakin besar terhadap produk lokal menjadikan brand lokal bisa mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam persaingan di pasar dalam negeri. “Gerakan boikot ini tidak hanya menunjukkan solidaritas terhadap Palestina, tetapi juga menjadi momentum bagi produk-produk lokal seperti Le Minerale untuk lebih bersinar di pasar domestik, “ kata Algooth.
Berdasarkan survei terbaru dari GoodStats, Le Minerale berhasil menjadi alternatif pengganti utama dengan pencapaian pilihan sebesar 47,4 persen mengalahkan berbagai merek air minum dalam kemasan (AMDK) lainnya. Survei bertajuk ‘Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel’ yang dilakukan lembaga riset berbasis di Jakarta ini melibatkan 1.000 responden online kurun 15-28 Juli 2024.
Hasilnya, menunjukkan bahwa sebanyak 70,2 persen responden mendukung gerakan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel. Dari produk-produk yang diboikot, sebanyak 81,5 persen adalah produk makanan dan minuman.
Hasil survei ini juga menegaskan keberhasilan Le Minerale dalam mengukuhkan diri sebagai pilihan utama masyarakat. “Le Minerale menjadi merek AMDK pilihan masyarakat dengan persentase pilihan mencapai 47,4 persen,” kata Managing Editor GoodStats, Iip Aditiya. “Masyarakat semakin percaya pada produk asli Indonesia yang tidak kalah berkualitas,” tambah dia.
Hasil survei ini juga mempertegas bahwa Le Minerale berhasil mengambil peran sebagai produk pilihan utama masyarakat yang punya komitmen untuk mendukung Palestina. “Sebagai merek asli milik Indonesia, Le Minerale mendapatkan kepercayaan konsumen yang sejalan dengan pemerintah dan mengecam tindakan Israel terhadap Palestina, sehingga merek ini semakin populer di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Survey yang berada dalam naungan Good News From Indonesia, bertujuan memahami pandangan, sikap, dan tindakan responden terkait fenomena boikot produk yang ditengarai terafiliasi dengan Israel. Adapun survei dengan seribu responden tersebut dilangsungkan dengan metode penelitian kuantitatif (Online Survey) dengan margin of error 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebaran responden survei ini berasal dari Sumatra (15,3 persen), Kalimantan (4,3 persen), Jawa (66,1 persen), Sulawesi (4,5 persen), Bali-Nusa (6,6 persen) serta Maluku-Papua (3,2 persen). Adapun mayoritas tingkat Pendidikan Responden 52,1 persen Diploma/S1 sederajat, lalu 34,4 persen SMA/sederajat dan sisanya S2, SMP dan SD.
Temuan utama dalam survei ini yakni, sebanyak 95,3 persen responden mengaku mengetahui gerakan boikot ini. Sejalan dengan itu, 70,2 persen responden menyatakan dukungannya terhadap gerakan boikot ini. “Sebagai wujud nyata dukungannya, 77,2 persen responden mengaku menghindari produk terafiliasi Israel hingga saat ini,” kata Iip.
Adapun faktor terbesar yang mendorong orang Indonesia melakukan boikot adalah solidaritas terhadap Palestina (68,1 persen). Selain itu, lebih dari 60 persen responden mengaku aksi boikot ini mempengaruhi pilihannya dalam berbelanja. (*)