TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengklaim hubungannya dengan Presiden Joko Widodo baik-baik saja. Hal itu ia sampaikan pada acara penutupan Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN), Sabtu malam, 24 Agustus 2024.
Mulanya Prabowo membahas keputusan dia yang hanya ingin bekerja menuntaskan permasalahan negara tanpa terlalu ingin diekspos oleh media. Ia tak ingin bercakap-cakap manis di depan kamera tanpa hasil nyata.
Di penutupan Kongres PAN, Prabowo merasa ingin menyampaikan keresahan hatinya. Ia menolak isu yang menyatakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo retak. "Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak di mana retaknya? Selalu mau adu domba," ucapnya di Hotel Kempinski, Jakarta, pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Prabowo bercerita hubungannya dengan Jokowi dulu adalah memang seperti dua kubu. Jokowi pernah menjadi lawan politik Prabowo saat Pilpres 2014 dan 2019. Di masa-masa itulah, Prabowo mengalami kekalahan dua kali dari Jokowi.
Namun, Prabowo mengungkap saat ini mereka bisa bekerja sama, sebab mereka mencintai rakyat Indonesia. Prabowo mengatakan telah melihat lebih jauh kinerja Jokowi dari dekat dan dia sudah mengakuinya.
"Setelah saya lihat dari dekat pekerjaan beliau, kenapa? Saya heran ya. Selalu dicari-cari kesalahan. Dan ini kita mengalami. Nanti kalau enggak, dicari-cari lewat keluarga dan sebagainya," ucapnya.
Prabowo mengatakan pemerintah selalu melakukan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Semua kelompok sudah dilibatkan. Sebab, pemerintah paham masyarakat butuh pemimpin yang rukun.
"Kalau sudah dapat kebaikan, enggak ada masalah aklamasi. Justru rukun. Itu yang didambakan oleh rakyat kita. Kerukunan di antara pemimpin-pemimpin kita," kata dia.
Pilihan Editor: Jungkir-Balik Jokowi Melanggengkan Dinasti Politik.