INFO NASIONAL - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) memperingati Hari Korban Internasional dengan menggelar "Voice for Peace: Victims of Terrorism as Peace Advocates and Educators", di Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradhana, Sentul, pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Kepala BNPT Komisaris Jendral Polisi, Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan, tema ini diangkat sebagai refleksi kekuatan transformatif dari suara korban dalam membangun perdamaian. Menurutnya, suara korban memiliki kekuatan untuk menggugah kesadaran dan memupuk harapan baru. "Suara korban adalah credible voices," ujar Rycko.
United Nations Resident Coordinator (UNRC) untuk Republik Indonesia, Gita Sabharwal mengatakan, peringatan Hari Korban Internasional ini menjadi simbol kesiapan bersama untuk mendorong ketahanan ideologi.
"Suara dan pengalaman Anda adalah inti dari peringatan ini. Kehadiran Anda menggarisbawahi komitmen bersama kita untuk mendorong perdamaian dan ketahanan dunia," ujarnya.
Menurutnya, BNPT menjadi bukti hadirnya negara dalam menghormati, mengenang para korban dan penyintas terorisme, serta mendukung pemulihan.
Ketua LPSK, Brigadir Jendral Polisi Purnawirawan Achmadi berharap, pihaknya dan seluruh stakeholder terkait bisa terus menjaga perdamaian. "Semoga kita sama-sama bisa terus menjaga kedamaian," katanya.
Adapun peringatan ini dihadiri oleh 60 peserta dari Kementerian/Lembaga terkait, beberapa perwakilan kedutaan besar negara-negara sahabat, organisasi internasional, organisasi masyarakat sipil, dan kelompok korban aksi terorisme.
Acara pun diawali dengan aksi hening suara atau moment of silence selama dua menit dan diikuti simbolis peletakan bunga pada Prasasti Korban Aksi Terorisme yang berada di museum. Acara diakhiri dengan penyerahan secara simbolis kompensasi kepada perwakilan korban sebesar Rp200 juta. (*)