TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambangi Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus 2024 menjelang Muktamar PKB. Muhaimin datang untuk menemui kiai sepuh sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, Syukron Makmun.
“Silaturahmi menjelang Muktamar,” kata Cak Imin kepada wartawan di lokasi. Muktamar PKB rencananya dilaksanakan di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
Cak Imin tiba pukul 09.34 WIB ditemani Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. Setibanya di lokasi, Cak Imin nampak langsung mencium tangan Syukron Makmun. Hingga saat ini, pertemuan itu masih berlangsung.
Menjelang Muktamar, PKB diterpa isu perselisihan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Pada Senin, 12 Agustus 2024, sejumlah kiai besar PBNU meminta PKB berbenah karena dianggap semakin jauh dari marwah partai. Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga ikut mengkritik kepemimpinan Cak Imin sebagai ketua umum. “PKB ini seperti partai yang dipimpin oleh raja,” kata Yahya, Rabu, 14 Agustus 2024.
Baca juga: Dasco Ungkap Gerindra akan Bekerja Sama dengan PKB di Pilgub Jakarta
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Syaiful Huda meminta PBNU tidak mengintervensi urusan PKB meski sama-sama berbasis Nahdliyin. Apalagi dalam muktamar nanti, salah satu agenda besarnya adalah pemilihan ketua umum.
Huda mengklaim saat ini Muhaimin Iskandar alias Cak Imin masih menjadi satu-satunya calon. Muhaimin adalah Ketua Umum PKB yang telah menjabat sejak 2005. "Sampai saat ini belum ada kandidat lain selain Gus Muhaimin," kata Huda di Kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Selain pemilihan ketua umum, Huda berujar Muktamar PKB juga bakal membahas topik-topik lain. Di antaranya rekomendasi kebijakan politik dan ekonomi untuk internal dan eksternal partai. Menurut Huda, PKB juga akan memformalkan dukungan partai untuk pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pilihan editor: Gus Yahya dan Jokowi Bahas Konflik PBNU dan PKB di Istana