TEMPO.CO, Jakarta - Airlangga Hartarto irit berbicara ketika dikonfirmasi mengenai isu pendongkelan dirinya dari jabatan ketua umum Partai Golkar. Ia juga tak bersedia menanggapi ihwal informasi adanya tekanan kepadanya melalui kasus hukum sebelum memilih mengundurkan diri dari posisi ketua umum Golkar.
“Video (pengunduran diri saya) sudah jelas,” kata Airlangga seusai menerima tanda jasa dan tanda kehormatan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2024.
Airlangga juga mengulangi pernyataannya di rekaman video pengunduran dirinya tersebut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga hanya tertawa ketika awak media menanyakan gurauannya kepada Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, saat berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin lalu.
Airlangga dan Bahlil bertemu di IKN pada Senin lalu. Saat itu, anggota Kabinet Indonesia Maju berkumpul di IKN untuk mengikuti rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Pertemuan Airlangga dan Bahlil di momen ini menjadi perhatian. Keduanya bertemua hanya satu hari setelah Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan ketua umum Partai Golkar.
Sebelum pernyataan itu muncul, sejumlah sumber Tempo di Partai Golkar menyebutkan, ada operasi yang dilakukan oleh internal partai beringin untuk mendongkel Airlangga. Operasi pendongkelan itu disebut-sebut dimotori oleh Bahlil dan Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua Umum Golkar dan Menteri Perindustrian.
Dalam skenarionya, setelah Airlangga mundur, akan segera digelar rapat pleno. Rapat pleno itu akan mengangkat Agus Gumiwang sebagai Pelaksana tugas ketua umum Golkar. Rapat pleno juga akan memutuskan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada 20 Agustus ini. Munaslub itu akan memilih Bahlil sebagai ketua umum Golkar.
Sebagian dari skenario tersebut sudah terbukti. Rapat pleno Partai Golkar digelar pada Selasa kemarin. Pleno itu menyepakati Agus Gumiwang sebagai Pelaksana tugas ketua umum Golkar serta munas partai akan digelar pada 20 Agustus mendatang.
Di saat berada di IKN, Airlangga bertemu dengan Bahlil untuk pertama kalinya setelah ia tak lagi menjabat ketua umum Golkar. Selanjutnya, Airlangga sempat menyindir Bahlil ketika anggota Kabinet Indonesia Maju hendak foto bersama. Saat itu Bahlil menarik salah satu kursi untuk masuk ke satu frame bersama kumpulan menteri yang sudah duduk di depan meja makan kecil.
“Kursinya Pak Kapolri saja diambil sama Pak Bahlil,” kata Airlangga.
Ucapan Airlangga ini disambut tawa oleh menteri yang hadir di sesi foto bersama tersebut. Bahlil merespons sindiran Airlangga tersebut dengan santai. “Masuk barang itu,” kata Bahlil.
Pada kesempatan terpisah, Bahlil menjelaskan lagi dinamika di internal Golkar. Ia mengaku belum mengikuti secara langsung dinamika di Golkar setelah Airlangga mundur dari jabatan ketua umum partai tersebut. Bahlil pun menyerahkan mekanisme pergantian ketua umum Golkar ke forum munaslub.
Bahlil juga menjawab berbeda saat awak media menanyakan peluangnya menjadi ketua umum Golkar karena mendapat restu dari Presiden Jokowi. Pengusaha asal Papua ini justru meminta awak media menanyakannya kepada Jokowi.
“Saya pikir (ini) proses saja, ya. Saya juga bukan kader yang dari pengurus DPP sekarang. Jadi, alamiah saja,” kata Bahlil seusai menerima tanda jasa di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2024. “Saya tidak bisa menjawab itu (soal restu Jokowi),” kata dia.
Pilihan Editor: Main Kayu Mendongkel Airlangga