TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan berkembang isu menjegal Anies Baswedan lantaran munculnya wacana Koalisi Indonesia Maju atau atau KIM Plus mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Baru-baru ini, pendukung Anies Baswedan mengunjungi Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
1. Pendukung Anies Mendatangi PDIP
Pendukung Anies yang tergabung dalam Poros Jakarta mendatangi Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat. Dikutip dari Antara, perwakilan Poros Jakarta Biem Triani Benjamin menyampaikan keinginan agar PDIP bisa memperjuangkan aspirasi terkait Pilkada Jakarta
"Jadi kita melihat kemungkinan ini antara masyarakat Jakarta dan PDIP. Untuk meminang supaya nanti PDIP bersama Pak Anies di Pilkada 2024. Bersama-sama, jangan sampai melawan kotak kosong," kata Benjamin di Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2024, dikutip dari Antara.
2. Voice Note
Juru bicara Anies, Angga Putra Fidrian, mengatakan pesan suara yang bocor di media sosial belakangan memang dikirimkan Anies Baswedan kepada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin. “Betul, itu adalah voice note yang dikirim Pak Anies ke Ustad Khoirudin secara private,” kata Angga melalui pesan singkat pada Senin, 12 Agustus 2024.
Dalam pesan suara itu, Anies mengatakan terkejut dengan pernyataan juru bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Muhammad Kholid soal batas waktu baginya mencari koalisi di Pikada Jakarta 2024. “Saya kaget saja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain,” kata Anies kepada Khoirudin dalam pesan suara itu. Anies menyebut tenggat waktu itu tidak pernah dibahas dengan dirinya.
3. Dukungan PKB Meredup
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Jazilul Fawaid mengatakan, usulan dari DPW PKB DKI Jakarta untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024 tidak bisa berjalan dengan mulus.
Menurut dia, pengurus pusat partai akan mempertimbangkan dinamika politik yang berkembang dalam Pilkada, termasuk soal hubungan PKB dan Gerindra yang mulai terbangun. "PKB kan sudah jelas ada usulan dari DPW kan begitu. Ya, nanti kalau Gerindra menyebut calonnya, ya setahu saya Gerindra juga sudah punya calon ya, tinggal dirembukkan saja," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024 dikutip dari Antara.
Kendati demikian, ia mengatakan, PKB tidak menarik dukungan terhadap Anies Baswedan. "Bukan menarik dukungan, artinya usulan dari DPW PKB DKI belum mulus. Awalnya kan mulus sekali, ternyata cuaca menunjukkan perubahan," ucapnya.
4. Tanggapan Fahri Hamzah
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah sudah menduga jika partai penyokong Anies Baswedan di Pilkada Jakarta akan berbelok arah. Diketahui, Anies terancam gagal maju karena partai pengusungnya, PKS dan beberapa penyokong seperti PKB dan NasDem dimungkinkan merapat ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM untuk mendukung Ridwan Kamil. Fahri menjelaskan, seharusnya setiap partai mempertimbangkan calonnya dari proses kaderisasi bukan popularitas.
Meski elektabilitas Anies tertinggi di Jakarta, hingga kini ia tidak masuk partai mana pun. "Nah ini introspeksilah bareng-bareng. Kalau kami mah sudah tahu dari awal akan begini. Begitu loh, mudah-mudahan pada tobat," kata Fahri di Kantor Partai Gelora, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin, 12 Agustus 2024.
5. Harapan Anies untuk Partai
Anies Baswedan mengungkapkan harapannya agar partai politik bisa menyerap aspirasi warga Jakarta. Menurut dia, partai politik harus bisa menentukan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Anies juga menyinggung partai politik yang seharusnya tak boleh hanya mengikuti keinginan orang tertentu. “Jadi, ini yang saya berkali-kali tegaskan, ini hari-hari di mana banyak harus memutuskan antara menyuarakan aspirasi rakyat atau menaati kemauan satu-dua orang. Ini yang sekarang sedang terjadi,” kata Anies di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024. Akan tetapi, Anies tak menyebut orang yang ia maksud.
SULTAN ABDURRAHMAN | DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Ramai-ramai Bela Anies Agar Dapat Tiket Maju di Pilkada Jakarta