Sementara itu, pada hari yang sama, Ketua Umum Partai Negoro Faizal Assegaf berharap tiga partai tidak goyah dalam memberikan dukungan kepada Anies di Pilgub Jakarta 2024. Ketiga partai itu adalah NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Pekan depan Insyaallah kami akan melibatkan seluruh kawan-kawan 300 orang lebih dari perwakilan relawan untuk membuat panitia nasional," kata Faizal di Al Jazeerah Signature Restaurant, Jakarta Pusat pada Ahad, 11 Agustus 2024.
Faizal mengatakan, panitia tersebut bakal berupaya menggalang dukungan untuk menyuarakan melawan upaya penjegalan Anies untuk ikut Pilgub Jakarta.
"Kami bakal buat panitia nasional mengawal Anies dan kami pastikan bersama-sama memiliki hak suara," ujarnya. "Seperti yang diberikan kepada PKB, PKS dan NasDem untuk didaftarkan ke KPUD Jakarta."
Menurut Faizal, upaya penjegalan Anies maju di pilkada, dilakukan secara terstruktur. Selain itu, upaya penjegalan tersebut juga terdapat biang keroknya.
Sementara Anies pada kesempatan berbeda sebelumnya mengatakan, bakal menghargai apa pun keputusan PKS. Sikap tersebut berlaku baik jika dia menerima atau kehilangan dukungan.
“Saya akan menghormati putusan (PKS) yang akan datang, sebagaimana saya menghormati putusan yang kemarin,” kata Anies di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Terkait tenggat waktu, Anies ogah berbantahan soal tersebut. "Saya enggak mau berbantah," ucap dia.
Anies berujar pemasangan dirinya dengan Sohibul Iman adalah bagian dari proses politik. “Begini, semua partai sedang dalam proses. Kita hormati prosesnya,” ucap Anies.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid telah memberi sinyal bahwa partainya akan mencabut dukungan untuk Anies maju di Pilgub Jakarta. Kholid mengatakan, duet Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta sudah kedaluwarsa, mengingat SK mengusung pasangan ini hanya berlaku pada 25 Juni sampai 4 Agustus 2024.
"Sampai 4 Agustus ada 22 kursi yang belum terpenuhi. Bahwa kami DPP PKS memiliki pilihan opsi-opsi lainnya," kata Kholid pada 4 Agustus 2024 lalu.
Opsi lain yang dimaksud adalah membangun komunikasi dengan partai di KIM untuk mengusung kembali calon di Pilkada Jakarta, opsi ini telah masuk dalam pembahasan musyawarah Majelis Syura ke-11 PKS.
DESTY LUTHFIANI | SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan Editor: Parpol KIM Respons PDIP Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut