TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengaku mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.
"Kalau hari ini saya disuruh mendukung, ya, Ahok lah," kata Ganjar saat ditemui di Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 itu menilai Ahok masih berpeluang diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Alasannya, pertimbangan yang tengah dilakukan partainya terhadap calon kepala daerah yang akan diusung masih bisa didorong mengikutsertakan Ahok di Pilgub Jakarta.
"Berpeluang, makanya sekarang asesmennya sedang didorong. Kalau Anda tanya pada saya, ya, (dukung) Ahok," ujarnya.
Ganjar menuturkan, dalam mengusung calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024, dia lebih memprioritaskan mendukung kader PDIP. "Ketika kita gagal mengusung kader sendiri, maka pada saat itu tentu kaderisasi kita gagal," ujar Ganjar.
Meski demikian, mantan calon presiden pada Pilpres 2024 itu menyadari perolehan suara PDIP di pemilihan anggota legislatif atau Pileg DPRD DKI Jakarta 2024 tidak cukup, sehingga harus mencari partai politik lain untuk bekerja sama mengusung kandidat calon kepala daerah.
Saat ditanya apakah dia yakin Ahok mendapatkan rekomendasi dari partai lain, Ganjar menuturkan hal tersebut merupakan proses yang bisa dinegosiasikan.
"Maka keyakinan itu harus berproses melalui negosiasi, komunikasi antarpartai siapa tahu nanti dalam perjalanan ini muncul yang lain. Hari ini nama-nama yang mencuat kan baru itu," kata dia.
PDIP Sebut Ahok dan Djarot Masuk Pilgub Jakarta
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebutkan nama Ahok dan Djarot Saiful Hidayat masuk ke dalam Pilgub Jakarta 2024.
"Kan sudah disampaikan Pak Sekjen (Hasto Kristiyanto) ada delapan nama. Apakah Mas Djarot termasuk di delapan nama itu, kira-kira begitu kan, nah termasuk ini saya jawab saja. Tapi ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbincangan kami. Ada Mas Djarot dan ada Pak Ahok," ujar Eriko di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada 16 Mei lalu.