TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menggaet dua orang mantan anggota tim pemenangan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan masuknya dua orang mantan tim pemenangan Anies menjadi insentif elektoral bagi PDIP dalam upaya meraup suara pendukung Anies. Sedikit banyak dampaknya bisa mengalokasikan suara pemilih Anies ke pasangan Pramono-Rano," kata Agung Baskoro, Selasa, 17 September 2024.
1.Tim Pramono-Rano?
Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Chico Hakim mengatakan, upaya untuk mengajak Anies Baswedan masuk ke tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta minim peluang.
Menurut dia, walaupun Pramono Anung intens berkomunikasi dengan Anies, hal tersebut belum tentu membuat mantan Gubernur Jakarta itu masuk dalam struktural tim pemenangan Pramono-Rano. "Pada akhirnya tidak akan sejauh itu. Meski mendukung tidak masuk dalam struktural tim," kata Chico, Selasa, 17 September 2024.
2. Menunggu Visi dan Misi
Juru bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian memberikan pernyataan soal arah dukungan Anies terhadap dua paslon yang berlaga di Pilkada Jakarta 2024. “Pak Anies Baswedan menunggu visi dan misi lengkap yang akan disampaikan oleh masing-masing pasangan calon,” kata Angga saat dihubungi Tempo melalui aplikasi WhatsApp pada Selasa, 17 September 2024.
Alasan menunggu visi misi tersebut lantaran pihaknya tidak ingin mendukung hanya dari elektoral semata atau paslon yang tidak sesuai dengannya. "Jangan sampai Pak Anies yang antipenggusuran paksa, malah mendukung pasangan yang propenggusuran paksa,” Angga.
3. Pendukung Beralih Arah
Sebelumnya dikabarkan, pendukung Anies, Mandira Bienna Elmir menyatakan bergabung dengan tim Pramono-Rano. Menanggapi soal adanya pendukung yang beralih haluan, Angga Putra Fidrian menyebut pihaknya tak mempermasalahkan hal tersebut.
“Tidak ada masalah kalau pendukung pindah mendukung lainnya itu adalah hak politik masing-masing,” kata Angga, pada Selasa, 17 September 2024. Angga juga menyebut, Mandira bukan bagian dari Tim Nasional Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Kabar mengenai bekas tim pemenangan Anies Baswedan yang beralih haluan ke kubu Pramono Anung-Rano Karno dikonfirmasi oleh juru bicara PDIP, Chico Hakim. Ia mengatakan, Aldy Perdana Putra dan Mandira Bienna Elmir. "Keduanya bergabung karena merasa ada kecocokan dan kesamaan derngan prinsip PDIP," kata Chico, Selasa, 17 September 2024. "Makanya keduanya bergabung di pos juru bicara dan bidang data."
4. Dukungan Mendirikan Partai
Wacana soal Anies Baswedan mendirikan organisasi kemasyarakatan (ormas) atau partai politik (parpol) mendapat respons dari pakar hukum tata negara, Refly Harun. Ia menyarankan, agar Anies secepatnya mendirikan parpol.
"Kalau misalnya Anies mau membentuk parpol, sekaranglah momentumnya, karena momentum itu jarang didapatkan. Tentu sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan," kata Refly saat ditemui di agenda Kajian Politik dan Hukum Madani, Pejaten, Jakarta, Sabtu, 14 September 2024.
5. Peran Parpol
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan, sudah saatnya Anies menyadari betapa pentingnya punya peran signifikan dalam parpol. "Partai politik menjadi instrumen penting bagi Anies untuk menjadi pemimpin. Basis pendukung parpol sangat penting. Ketika tidak ada parpol maka pendukungnya tersebar di mana-mana," kata Ujang, Jumat, 13 September 2024.
ANDI ADAM FATURAHMAN | EGI ADYATAMA | ALFITRIA NEFI P | NANDITO PUTRA | ALIF ILHAM FAJRIADI
Pilihan Editor: Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta, Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran