2. Terungkap dalam persidangan
Tindakan rasuah yang dilakukan AGK ternyata tak hanya di bidang proyek infrastruktur, tetapi juga izin tambang. Permainan itu terbongkar dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap AGK di PN Ternate, pada Rabu, 31 Juli 2024 lalu. Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku Utara Suryanto Andili yang memberikan keterangan tersebut.
Suryanto mengakui diajak oleh AGK ke Medan, Sumatera Utara untuk menghadiri sebuah pertemuan dengan seorang pengusaha di kota itu. Pertemuan ini rupanya guna memuluskan perijinan usaha pertambangan milik Bobby Nasution dan istrinya. Dia mengatakan AGK menggunakan kode “Blok Medan” dalam permainan izin usaha pertambangan atau IUP ini
Adapun Suryanto diajak untuk mendampingi Abdul Gani Kasuba guna menggantikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Maluku Utara, Bambang Hermawan yang tak bisa hadir. “Saya hanya mendampingi Pak Gubernur,” kata Suryanto.
Pertemuan ini turut dihadiri Muhaimin Syarif, Nazla Kasuba, Olivia Bachmid, dan menantu Abdul Gani Kasuba. Menurut Suryanto, keterangan lebih mendalam ihwal kode Blok Medan bisa ditanyakan kepada Muhaimin. “Untuk Istilah ini Pak Ucu (Muhamin Syarif) yang bisa menerangkannya,” kata Suryanto.
Muhaimin Syarif adalah mantan ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Maluku Utara yang telah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh KPK dalam kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Ia ditetapkan tersangka karena diduga menjadi aktor dalam suap pengurusan izin usaha pertambangan di Halmahera.
3. AGK akui istilah Blok Medan untuk urus izin tambang milik Kahiyang Ayu
Sementara itu, AGK yang dihadirkan sebagai saksi tunggal pada sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negari Ternate, Kamis, 1 Agustus 2024, mengaku istilah Blok Medan memang dipakai untuk pengurusan izin tambang di Halmahera untuk usaha milik istri Wali Kota Medan Bobby, Kahiyang Ayu yang juga merupakan putri sulung Presiden Jokowi.
“Kode Itu milik istri Wali Kota Medan, istrinya Bobby,” ujar Gani sembari tidak membantah adannya pertemuan bersama salah satu pengusaha di Medan, Sumatera Utara.
Selanjutnya: Bantahan Pihak Istana