Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stok Karbon Hutan Mangrove Indonesia 3 Miliar Ton, tak Cukup Kendalikan Suhu Global

image-gnews
Kepala BRGM Hartono bersama para pembicara dalam dialog publik
Kepala BRGM Hartono bersama para pembicara dalam dialog publik "Nilai Ekonomi Karbon dalam Pengelolaan Ekosiy Mangrove" di, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. Dok BRGM
Iklan

INFO NASIONAL – Indonesia memiliki 20-23 persen luasan hutan mangrove di dunia. Sementara 43 persen di Asia. Diketahui, mangrove memiliki fungsi nilai secara ekonomi, ekologi, dan sosial.

“Paling penting, mangrove memiliki peran terhadap pengendalian iklim,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, dalam acara memperingati Hari Mangrove Sedunia yang diselenggarakan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, 26-27 Juli 2024.

Memiliki hutan mangrove eksisting seluas 3,44  juta hektar ,diperlukan usaha yang berkelanjutan untuk mengendalikan suhu global menuju 1,5 derajat celcius pada 2030, yang membutuhkan 50 miliar ton per tahun.  “Kita kemungkinan memiliki jumlah stok karbon di hutan mangrove saat ini kurang lebih 3 gigaton karbon atau kurang kebih 3 miliar ton karbon.”

Alue mengatakan, perhitungan itu berdasarkan hasil kajian peneliti asal Australia, Daniel M. Alongi. Pada 2012, Daniel mengkaji perkiraan stok karbon di lahan mangrove Indonesia 1 hektare kurang lebih 937 ton per hektare. “Sebagian besar stok itu berada di burial carbon atau karbon yang ada di sedimen mangrovenya. Bukan yang ada di tegakkan atasnya,” ujar Alue. “Jadi, karbon dari mangrove 3 miliar ton itu hanya bisa untuk menjaga saja. Itu gambarannya.”

Apalagi, lanjut Alue, Daniel M. Alongi merevisi angka dari 1 hektare mangrove Indonesia 937 ton per hektare direvisi turun menjadi kurang lebih 739,9 ton per hektare pada publikasinya di tahun 2020. Kenapa itu turun? tentu ada alasan,” ucap dia.

Salah satunya, kata Alue, kemungkinan tegakan mangrovenya semakin berkurang per hektarenya, karena konversi, dan sebagainya. Artinya, menurut dia, 3 miliar ton yang dimiliki mangrove Indonesia dari waktu ke waktu kalau tidak dijaga, tidak dipelihara, maka cenderung akan turun. “Karena tanpa vegetasi di atas mangrove tidak ada akumulasi karbon, tidak ada additional carbon yang terjadi di ekosistem mangrove. Bahkan cenderung mengalami pengurangan.”

Alue menuturkan, jika mangrove dikelola dengan baik, dijaga dan dipelihara, maka manfaat ekonomi sosial dan lingkungan serta lain-lain akan bertambah bagus. Nyatanya, lanjut dia, BRGM menyatakan terdapat ancaman deforestasi dan konversi mangrove masih terus berlangsung. “Apabila kita tidak kendalikan ini, implikasi negatifnya cukup banyak,” ujar dia. 

Di antaranya, lanjut Alue, hilangnya mangrove akibat konversi, terjadi laju emisi gas rumah kaca yang besar bersumber dari ekosistem mangrove, serta fungsi-fungsi lingkungan dan ekonomi yang hilang. Mangrove, kata Alue, sesungguhnya juga merupakan bagian dari ecological defence system, sistem pertahanan negara, yang harus dijaga.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama BRGM ingin terus mengawal strategi rehabilitasi mangrove yakni dengan 3M: Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan.

“Memulihkan yang sudah rusak melalui penanaman. Tidak tanam, tinggal, mati tetapi tanam, pelihara, jaga,” ujar dia. Sementara itu mangrove yang mengalami degradasi, ekosistemnya harus ditingkatkan. “Sedangkan mangrove yang masih baik, harus kita jaga,” ujar dia.

Jika penanaman mangrove berpotensi meningkatkan stok karbon maka nilai ekonomi karbon pun bisa ditingkatkan. Dengan menjaga mangrove, nilai ekonomi karbon mangrovenya bisa di monetize, sehingga bisa menjadi insentif ekonomi, bukan pengganti ekonomi.

Alue pun menegaskan, kegiatan nilai ekonomi karbon yang dinilai adalah effortnya, usaha-usahanya. “Kegiatan penanaman kembali mangrove, positive additional yang dibayar, bukan stoknya yang dibayar, bukan stok 3 miliar ton tadi, karena kalau seperti itu kita, Indonesia sudah kaya raya. Tetapi ada effort lain sehingga mendapat insentif financial. Kerangka kerja REDD+ yang diakui dalam Pasal 5 Paris Agreement.”

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, dalam acara memperingati Hari Mangrove Sedunia yang diselenggarakan BRGM di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, 26-27 Juli 2024. Dok. BRGM

Ada alasan kenapa dunia dan Indonesia harus peduli dengan perubahan iklim. Penasihat Senior Menteri Bidang Perubahan Iklim dan Konvensi Internasional Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan, Nur Masripatin membeberkan dua contoh di antaranya.

Pertama, perubahan tinggi muka laut dari waktu ke waktu yang mengalami kenaikan ekstrem dari 1980 hingga 2020. “Kedua, cuaca ekstrem. Dulu kita jarang mengalami putting beliung, temperatur tinggi. Tapi tahun lalu sudah mengalami itu,” kata dia. 

Nur kemudian melihat Paris Agreement. Awalnya targetnya menjaga kenaikan temperatur bumi tidak melebihi 2 derajat. “Setelah berjalan sekian tahun dari Paris Agreement diadopsi, kita harus menuju 1,5 derajat kalau tidak ingin dampak yang serius.”

Komitmen yang dinyatakan oleh semua negara sampai sekarang, lanjut Nur, baru bisa mengamankan antara suhu 2 dan 3. “Berarti kita jauh dari aman.”

Nur mengatakan, semua negara pada akhirnya dituntut untuk menaikkan kontribusinya dalam penurunan emisi global (meningkatkan ambisi mitigasi). Secara kolektif semua negara juga harus menurunkan emisi global sebesar 43 persen dari tingkat emisi tahun 2019 pada tahun 2030.

“Semua negara diharapkan submit New Nationally Determined Contribution (NDC) paling lambat Februari 2025 dengan target mitigasi dan adaptasi yang lebih ambisius, Indonesia saat ini dalam proses menyiapkan Second NDC.” Dan nilai ekonomi karbon (NEK) didesain untuk mendukung pencapaian target NDC,” ujar dia.

Peneliti BRIN Virni Budi Arifianti mengatakan, mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon namun apabila terganggu maka mangrove ini memiliki kemampuan untuk melepas karbon ke atmosfer dalam bentuk emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi pula. “Kita harus hati-hati dengan ekosistem mangrove dan juga ekositem lahan basah lainnya misalnya gambut.”

Hasil penelitian di Delta Mahakam, lanjut dia, bagaimana mangrove yang bagus dikonversi menjadi tambak dan berapa efek rumah kaca (ERK) yang dihasilkan. “Ternyata sangat besar,” ucapnya. Hampir 50 persen dari cadangan karbon mangrove yang masih bagus ini akan hilang apabila mangrove ini dikonversi menjadi tambak.

Biasanya, lanjut dia, rata-rata tambak yang beroperasi di Delta Mahakam sekitar 16 tahun, setelah itu produksi menurun. Virni lalu menghitung apabila mangrove ini dikonversi menjadi tambak kemudian tambak ini produksi optimumnya selama 16 tahun maka kalau kita mau memulihkan kembali kondisi cadangan karbon di tanah, maka kita butuh 226 tahun. “Jadi sangat lama.”

Namun, jika mangrove tersebut sudah terdegradasi maka mau tidak mau harus direstorasi dengan penanaman kembali. “Dalam waktu 10 tahun berdasarkan bio massa di atas dan bawah tanah, sudah mulai hampir sama antara mangrove yang masih alami dengan yang direstotasi. Ini dalam kondisi mangrove tersebut dulu tambak kemudian direstorasi.”

Sejumlah petani menanam mangrove di kawasan mangrove Desa Simandulang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Kamis 14 Desember 2023. ANTARA FOTO/Yudi

Di Delta Mahakam, lanjut dia, banyak mangrove yang dikeruk kemudian ditelantarkan. “Makanya upaya untuk memulihkan tambak-tambak yang sudah ditelantarkan ini jauh lebih sulit dibandingkan tambak-tambak yang masih beroperasi.”

Virni kemudian meminta untuk tidak berfokus pada nilai karbon yang ada di mangrove.Menurut dia,  nilai non karbon dari mangrove juga tidak kalah penting terutama untuk adaptasi perubahan iklim. “Kalau dari hasil penelitian World Bank, sudah dinominasikan berapa nilainya. Secara rata-rata berkisar US$ 15-50 ribu per hektare pertahun. “Sangat tinggi,” ucapnya.

Menurut studi Profesor Taufan, kata Virni, nilai itu akan lebih tinggi lagi apabila mangrove terdeforestasi. Maka cost dari nilai karbon yang hilang secara sosial berkisar sekitar US$107 ribu per hektare. “Kalau nilai karbon kita dinilai US$5 dolar per ton CO2, maka masih sangat rendah dibandingkan dengan nilai jasa lingkungan dari mangrove yang tinggi.”

Virni kemudian memberikan hasil penelitian BRIN dengan YKAN terkait potensi kontribusi dari ekosistem mangrove apabila melakukan konservasi saja, restorasi atau penanaman saja, dan keduanya. “Hasilnya kalau menanam saja nilai kontribusi mitigasi dari ekosistem mangrove 4 kali lebih rendah daripada mengkonservasi mangrove yang sudah ada.”

Dia pun mengapresiasi pemerintah yang sudah berupaya merestorasi mangrove yang sudah terdegradasi. “Itu sudah sangat baik namun kita tidak boleh lupa apabila kita melakukan konservasi mangrove yang tersisa jauh lebih tinggi nilainya kontribusi mitigasinya terhadap perubahan iklim.”  oleh karena itu, lanjut dia, yang perlu dilakukan mengkombinasikan upaya restorasi dengan konservasi ekosistem mangrove.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian LHK Laksmi Dhewanthi menekankan komitmen Indonesia kepada perubahan iklim. “Kalau kita bicara nilai ekonomi karbon maka tidak bisa terlepas dari komitmen kita terhadap agenda pengendalian perubahan iklim terutama avgnda mitigasi perubahan iklim. Ini adalah target yang perlu kita capai di 2030,” tutur dia.

Indonesia, kata dia, sedang menyiapkan komitmen kedua atau SNDC yang komitmennya jauh berubah. Nilai ekonomi karbon diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.

“Tujuannya tidak semata untuk ekonomi. Bahwa ada manfaat ekonomi iya, akan ada insentif bagi yang  melakukan upaya mitigasi iya, tapi tidak bisa dibalik jadi nilai ekonomi karbon, perdagangan karbon, perdagangan emisi atau pembayaran berbasis kinerja, itu hanya bisa terjadi kalau kita melakukan upaya mitigasi,” ujar dia.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Hartono sebagai tuan rumah dalam Dialog Publik Mangrove for Future, menegaskan pentingnya kolaborasi dari berbagai sektor menjadi kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove.

“Kolaborasi antar stakeholders, menjadi kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove dari sektor kelembagaan hingga upaya pelestarian ditingkat tapak. Saat ini, BRGM bersama KLHK sudah mendorong penerbitan RPP untuk Perlindungan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. “Kita harapkan bisa diterbitkan pada tahun ini sehingga pelaksanaannya bisa kita implementasikan mulai tahun depan,” ucap Hartono (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Airin Gagas Banten Cerdas untuk Tingkatkan Pemerataan Pendidikan

6 jam lalu

Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany (kanan) saat menjadi pembicara pada diskusi Dialog Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Senin, 16 September 2024. Dok. Pribadi
Airin Gagas Banten Cerdas untuk Tingkatkan Pemerataan Pendidikan

Melalui program Banten Cerdas, Airin bersama bakal calon Wakil Gubernur Ade Sumardi mendorong pemerataan pendidikan.


Kabupaten Serang Butuh Pemimpin yang Teruji

8 jam lalu

Calon Bupati Serang Andika Hazrumy (tengah) foto bersama usai melakukan sosialisasi pencalonan pasangan Andika-Nanang di Desa Cikande Permai, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Senin 16 September 2024. Dok. Pribadi
Kabupaten Serang Butuh Pemimpin yang Teruji

Andika Hazrumy menargetkan agar sekolah pada jenjang pendidikan dasar yaitu SD dan SMP bisa secara 100 persen bebas biaya


BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia

9 jam lalu

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) memperoleh penghargaan pada kompetisi The Best Contact Center Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA) pada tanggal tanggal 19 Agustus 2024 hingga 5 September 2024. Dok. BRI
BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia

Penghargaan itu membuktikan bahwa Contact BRI sebagai yang terbaik dari seluruh Bank BUMN.


Relawan Kopi Hitam Siap Berjuang Menangkan Airin-Ade di Pilkada Banten

10 jam lalu

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi saat menhadiri deklarasi Relawan Konsolidasi Pemuda-Pemudi Himpunan Taruna Muda (Kopi Hitam) di GOR Gondrong, Kota Tangerang, Ahad, 15 September 2024. Dok. Pribadi
Relawan Kopi Hitam Siap Berjuang Menangkan Airin-Ade di Pilkada Banten

Dukungan didasarkan pada rekam jejak dan keselarasan visi misi yang digagas Airin-Ade


Andika Hazrumy Kunjungi dan Minta Restu Mantan Bupati Serang Taufik Nuriman

10 jam lalu

Bakal calon Bupati Serang Andika Hazrumy (kedua kanan) saat berkunjung ke kediaman mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman. Dok. Pribadi
Andika Hazrumy Kunjungi dan Minta Restu Mantan Bupati Serang Taufik Nuriman

Andika didampingi Ketua DPD Golkar Kabupaten Serang Fahmi Hakim dalam kunjungannya itu.


Bekasi Berinovasi Menembus Pasar Global

14 jam lalu

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi berkunjung ke salah satu UMKM lokal yang memproduksi Dodol Ceger di Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung, pada Selasa, 03 September 2024. Dok. Pemkab Bekasi
Bekasi Berinovasi Menembus Pasar Global

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Bekasi terus berinovasi meningkatkan kualitas produknya. Memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi untuk menembus pasar global.


Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

14 jam lalu

Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief (kedua kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

Sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Batanghari menjangkau hampir seluruh penduduk. Terobosan sang bupati ini mendatangkan berbagai penghargaan.


Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

14 jam lalu

Caption ini perlu perbaikan da

Penjabat Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar (kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Direktur PT Tempo Inti Media, Tbk., Meiky Sofyansyah di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

Alam ini adalah titipan untuk generasi mendatang. Pemerintah Kota Padang menerapkan strategi pelestarian lingkungan melalui pemilahan dan pengelolaan sampah, kampanye jangan boros pangan, menanam pohon, dan menggunakan kendaraan listrik.


Inovasi dari Ujung Timur Pulau Madura

14 jam lalu

(Tengah) Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Dok. Pemkab Sumenep
Inovasi dari Ujung Timur Pulau Madura

Berbagai terobosan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dalam bidang pendidikan dan teknologi membawa kemajuan bagi pembangunan daerah dan masyarakat. Pionir penggunaan kendaraan dinas listrik di Jawa Timur.


Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

14 jam lalu

Putra Gubernur Sulawesi Utara Rio Dondokambey (kiri) mewakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024, dari Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir, didampingi Direktur Utama PT. Tempo inti Media Tbk  Arif Zulkifli,di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

Penerbangan dan pelayaran langsung ke berbagai negara mempercepat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Pintu gerbang baru Indonesia ke Asia Pasifik.