Peneliti utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan pada simulasinya, nama Anies bertengger di posisi puncak dengan raihan skor 39,7 persen. Disusul Ahok di tempat kedua dengan raihan 23,8 persen. "Sementara Ridwan Kamil di tempat ketiga dengan 13,1 persen," ujar Burhan dalam telekonferensi pada Kamis, 25 Juli 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay yakin elektabilitas Ridwan akan melejit pada hari mendatang.
"Ini belum definitif tapi hasilnya sudah cukup baik. Jika nanti sudah resmi diumumkan, kami yakin hasilnya akan lebih baik dari ini," kata Saleh melalui pesan suara singkat pada Jumat, 26 Juli 2024.
Anggota Komisi IX DPR RI itu menuturkan elektabilitas Ridwan di sejumlah survei cenderung stagnan di bawah Anies dan Ahok. Namun, kata dia, secara popularitas Ridwan telah banyak dikenal warga Jakarta. Apalagi mantan Wali Kota Bandung itu juga tergolong sukses memimpin Jawa Barat saat menjabat gubernur pada 2018-2023.
"Sehingga kami yakin Kang Ridwan Kamil elektabilitasnya akan meningkat setelah pengumuman nanti," ujar dia.
Saleh belum dapat memerinci kepastian Partai Golkar dan KIM akan mengumumkan nama Ridwan sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta atau di tempat lainnya. Dia mengatakan para ketua umum partai anggota KIM masih terus berdiskusi.
"Masih dipertimbangkan. PAN sendiri sejak awal tetap mendorong Ridwan Kamil maju di Jakarta," ucap Saleh.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Dave Laksono mengatakan hasil survei menjadi pertimbangan partai beringin sebelum menentukan di mana kader akan diterjunkan. Dia mengatakan Golkar akan melakukan pembobotan terhadap hasil sigi; nilai prestasi, dedikasi, loyalitas dan kepatutan; hingga irisan-irisan yang berkelindan dengan partai lainnya.
"Semua jadi pertimbangan penting sebelum diputuskan siapa akan di tempatkan di mana," ujar Dave.
Namun Dave tak dapat memerinci di mana Ridwan Kamil akan ditempatkan pada pilkada nanti. Memang, kata dia, partai beringin memberikan dua surat penugasan kepada Ridwan untuk Jakarta dan Jabar.
"Masih ada waktu sekitar satu bulan lagi menjelang pendaftaran. Akan di mana tempatnya, kita lihat dinamikanya lagi lebih matang," ucap Dave.
ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA
Pilihan editor: Alasan Ketum PBNU Sebut Tak Ada Cukup Alasan bagi Pembentukan Pansus Haji DPR