TEMPO.CO, Jakarta - Empatinya terhadap kaum hawa Indonesia yang acap mengalami kekerasan seksual menuntun langkah Justitia Avila Veda lebih jauh. Veda, begitu ia disapa, merasa tergerak hatinya untuk memberikan konsultasi hukum secara gratis kepada para korban.
“Berdasarkan penuturan beberapa kawan, banyak sekali dari mereka menyimpan pengalaman pelecehan atau kekerasan seksual serta meminta bantuan,” kata Veda kepada Tempo, Selasa, 9 Juli 2024 di Jakarta.
Bagi Veda, setiap perempuan pasti pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual. Dia merasakan hal itu. Oleh karena itu, Veda ingin mendampingi dan membela para korban. Untuk itu, dia ingin memperluas akses bantuan di luar lingkaran pertemanan.
Perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 1994 ini pun kemudian mencoba mengunggah cuitan lewat media sosial Twitter, sekarang media sosial X, pada Juni 2020. Saat itu sedang terjadi pandemi Covid-19.
Ternyata, katanya, respons publik luar biasa. Dalam 24 jam, lanjut Veda, ada sekitar 40 aduan via surat elektronik atau e-mail dan beberapa lainnya via pesan langsung (DM) Twitter. Cuitan Veda pun viral.
Advokat Annisa Anoviani Syarief dan Theresya Agnes Anugrah pun ikut tergerak hatinya. Mereka menghubungi Veda untuk menawarkan bantuan untuk merespons konsultasi tersebut secara sukarela.
Saat dihubungi Tempo, Annisa mengatakan bahwa Veda merupakan orang yang berjiwa besar karena memiliki kepedulian sosial terhadap perempuan korban kekerasan seksual.
“Apa yang dilakukan Veda adalah langkah yang mulia. Di saat terjadi banyak korban kekerasan seksual, ada seseorang yang membuka konsultasi gratis saat itu. Membantu sekali,” ujar Annisa kepada Tempo, Rabu, 17 Juli 2024. “Padahal, tidak ada yang membiayai. Semua dibiayai sendiri.”