Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Dokter Padmosantjojo, Ahli Bedah Saraf yang Berhasil Memisahkan Kembar Siam

image-gnews
Ilustrasi bayi berkepala dua/kembar siam. ANTARA
Ilustrasi bayi berkepala dua/kembar siam. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Padmosantjojo mencatat sejarah pada 21 Oktober 1987 dengan memimpin operasi pemisahan kembar siam Yuliana dan Yuliani. Kembar siam asal Riau ini lahir dengan kondisi kraniopagus, atau dempet di bagian kepala. Operasi ini merupakan tantangan besar dan menjadi sorotan dunia medis saat itu.

Operasi melibatkan tim terdiri dari 98 orang dan berlangsung selama 13 jam. Padmo dan timnya harus merencanakan setiap langkah dengan cermat karena risiko yang sangat tinggi. Operasi ini membutuhkan koordinasi yang sempurna antara berbagai spesialis, termasuk ahli bedah saraf, ahli anestesi, dan perawat.

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 5 Maret 1988, salah satu tantangan utama adalah memisahkan kepala kedua bayi yang dempet tanpa merusak jaringan otak dan pembuluh darah yang vital. Mereka harus menyayat kulit kepala, mengebor, dan mengerat tengkorak serta selaput otak dengan presisi tinggi.

Dengan usaha keras, Padmo dan timnya berhasil memisahkan kedua bayi tersebut dan menutup tengkorak mereka dengan tulang tiruan dari semen tulang. Keberhasilan ini merupakan pencapaian luar biasa mengingat keterbatasan peralatan medis yang ada pada saat itu di Indonesia.

Profil Dokter Padmo

Padmosantjojo, atau yang akrab dipanggil Dokter Padmo adalah sosok yang tidak asing dalam dunia kedokteran Indonesia. Ia lahir pada 26 Februari 1938 dan dikenal sebagai dokter spesialis bedah saraf keempat di Indonesia.

Padmo telah mencatatkan namanya dalam sejarah dengan keberhasilannya memimpin operasi pemisahan kembar siam pertama di Indonesia, Yuliana dan Yuliani pada 1987. Namun sebelum itu, karier Padmo telah dimulai pada 1963 ketika ia memutuskan untuk belajar bedah saraf, mengikuti jejak gurunya, Profesor S.K. Handoyo dan Profesor Soewadji.

Keputusannya untuk menjadi ahli bedah saraf tidak terlepas dari pengalaman pribadinya. Pada usia enam bulan, Padmo menderita infeksi jamur di telinga dan wajah bagian kanan yang menyebabkan kelumpuhan otot wajah sebelah kanan. Kondisi ini dikenal sebagai kelumpuhan saraf otak VII tipe perifere. Pengalaman tersebut menginspirasinya untuk menjadi dokter yang dapat menangani herbage penyakit saraf, terutama yang memerlukan tindakan bedah.

Keputusan Padmo untuk terjun ke dunia bedah saraf bukanlah pilihan yang mudah. Saat itu, menjadi spesialis bedah saraf membutuhkan waktu pendidikan yang lebih lama, peralatan operasi yang minim, serta biaya yang tidak sedikit. Bahkan, Kepala Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada waktu itu sempat meragukan keputusannya. Namun, ia tetap teguh pada niatnya dan menyusun rencana hidupnya dengan matang.

Padmo dikenal sebagai dokter yang tidak mementingkan materi. Menurut Hilman Mahyuddin, salah satu muridnya, Padmo tidak pernah meminta bayaran dari pasiennya. Prinsip ini bahkan ditiru oleh para muridnya. Namun, di kemudian hari, Padmo menyadari bahwa prinsip tersebut dapat menjadi bumerang setelah pensiun, karena tidak memiliki tabungan yang cukup. Meskipun demikian, Padmo tetap melakoni prinsip ini sampai sekarang, menunjukkan dedikasi dan kepeduliannya terhadap pasien.

Padmo menikah dengan Thea Tarek, seorang gadis asal Sulawesi Utara yang merupakan lulusan Fakultas Administrasi Bisnis Universitas McGill, Kanada.

Thea memahami perjuangan Padmo dan mendukungnya secara finansial. Bahkan, ketika Padmo tidak mendapatkan gaji selama setahun akibat masalah administrasi, Thea yang bekerja di sebuah perusahaan Jerman mampu menghidupi keluarga mereka dengan baik.

Menurut Majalah Tempo edisi 8 April 2018, keluarga Padmo juga menunjukkan perhatian besar terhadap masa depan Yuliana dan Yuliani. Keluarga dokter tersebut menyekolahkan si kembar hingga perguruan tinggi. Yuliana saat ini sedang menempuh program doktor di Institut Pertanian Bogor, sementara Yuliani bekerja sebagai dokter umum di Padang dan bercita-cita mengambil spesialisasi bedah saraf.

Padmosantjojo telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia kedokteran Indonesia. Ia tidak hanya menjadi pionir dalam bidangnya, tetapi juga memberikan teladan tentang pentingnya dedikasi, ketekunan, dan kepedulian terhadap sesama.

Pilihan Editor: Tim Dokter RSAA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Biaya Kuliah Kedokteran Unair 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 jam lalu

Kampus Universitas Airlangga Surabaya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Biaya Kuliah Kedokteran Unair 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian UKT dan IPI S1 Kedokteran Unair 2024 jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri.


Daftar Kampus Prodi Kedokteran dengan UKT Jalur Mandiri di Bawah Rp 20 Juta

13 jam lalu

Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. TEMPO/Aris Andrianto
Daftar Kampus Prodi Kedokteran dengan UKT Jalur Mandiri di Bawah Rp 20 Juta

5 PTN yang membuka seleksi jalur mandiri S1 Kedokteran dengan UKT di bawah Rp 20 juta pada 2024


Catat Rekor Baru, Jepang Dilanda Gelombang Kasus Infeksi STSS Bakteri Pemakan Daging, Apakah Itu?

5 hari lalu

Bakteri
Catat Rekor Baru, Jepang Dilanda Gelombang Kasus Infeksi STSS Bakteri Pemakan Daging, Apakah Itu?

Infeksi STSS bakteri pemakan daging yang mematikan dan langka secara misterius menyebar dengan cepat di Jepang. Penyakit apakah ini?


Tim Medis Arab Saudi Lakukan 24 Operasi Bedah Jantung Terbuka pada Jemaah Haji

8 hari lalu

Dokter mendata seorang pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Makkah, Arab Saudi, Rabu 12 Juni 2024. Selain safari wukuf yang diperuntukkan bagi jamaah lansia non mandiri, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga mempersiapkan safari wukuf bagi jamaah haji yang sakit dirawat di KKHI. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Tim Medis Arab Saudi Lakukan 24 Operasi Bedah Jantung Terbuka pada Jemaah Haji

Sebanyak 142 ribu orang jemaah haji telah memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan tim medis pemerintah Arab Saudi di Makkah.


Hasil SNBT Diumumkan, Ilmu Kedokteran Raih Nilai Rata-rata Tertinggi di Unair

13 hari lalu

Kampus Universitas Airlangga Surabaya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Hasil SNBT Diumumkan, Ilmu Kedokteran Raih Nilai Rata-rata Tertinggi di Unair

Tahun ini Unair menerima sebanyak 2.831 calon mahasiswa baru pada seleksi SNBT.


Dokter THT Jelaskan Cara Penanganan Bibir Sumbing dan Lelangit

14 hari lalu

Dokter dan ahli Medis melakukan operasi terhadap penderita Bibir Sumbing di RS. Setia Mitra, Kamis (11/8). Sebanyak 15 anak yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat menjalani operasi bibir sumbing gratis yang diadakan atas kerjasam Yayasan Citra Baru dan Kick Andy Foundation. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Dokter THT Jelaskan Cara Penanganan Bibir Sumbing dan Lelangit

Dokter menyebut sejumlah risiko kesehatan yang dapat terjadi pada pasien bibir sumbing dan lelangit jika tidak segera diobati. Berikut penanganannya.


Kisah Dokter Padmosantjojo Berhasil Operasi Pemisahan Kembar Siam Pertama di Indonesia

20 hari lalu

Ilustrasi bayi berkepala dua/kembar siam. ANTARA
Kisah Dokter Padmosantjojo Berhasil Operasi Pemisahan Kembar Siam Pertama di Indonesia

Kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dipisahkan ialah Yuliana dan Yuliani, keduanya dipisahkan berkat operasi yang dipimpin dokter Padmosantjojo pada 1987.


Holding RS BUMN dan IJN Malaysia Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kesehatan dan Kedokteran

22 hari lalu

Holding RS BUMN dan IJN Malaysia Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kesehatan dan Kedokteran

PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Holding Rumah Sakit BUMN, mengambil langkah signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan dan kedokteran di Indonesia.


Jangan Takut Cabut Gigi Bungsu Asal Perhatikan Hal Ini

27 hari lalu

Ilustrasi dokter gigi. Shutterstock
Jangan Takut Cabut Gigi Bungsu Asal Perhatikan Hal Ini

Pasien tidak perlu takut cabut gigi geraham bungsu. Komplikasi yang parah jarang terjadi dan kemungkinan kematian akibat cabut gigi sangat rendah.


7 Drama Dokter Terbaik Hollywood, Ada Scrubs Hingga This is Going to Hurt

30 hari lalu

Drama Scrubs. Foto: The Guardian
7 Drama Dokter Terbaik Hollywood, Ada Scrubs Hingga This is Going to Hurt

Berikut ini beberapa drama dokter terbaik Hollywood yang bisa ditonton. Ada Scrubs Hingga This is Going to Hurt.