TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengumumkan anggota panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK, Kamis, 30 Mei 2024. Ia berujar ada 9 nama yang telah disetujui Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Keputusan Presiden atau Kepres Tentang Panitia Seleksi Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK. Posisi Ketua Pansel KPK sendiri diduduki Muhammad Yutuf Ateh.
"Pak Presiden menetapkan ketuanya adalah Muhammad Yutuf Ateh, beliau Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," kata Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Kamis, 30 Mei 2024. "Wakil ketuanya Arif Satria, rektor IPB sekaligus ketua ormas besar ya."
Adapun anggotanya terdiri dari Ivan Yustiavandana, Nawal Nely, Ahmad Erani Yustika, Y. Ambeg Paramarta, Elwi Danil, Rezki Sri Wibowo, dan Taufik Rahman. "Jadi, satu panitia sekaligus untuk seleksi pimpinan KPK dan anggota Dewan Pengawas KPK," ujar Pratikno.
Dalam konferensi pers di Kementerian Sekretariat Negara, Muhammad Yusuf Ateh mengaku belum mendapat arahan khusus dari Presiden Jokowi soal kriteria Capim dan Dewas KPK periode 2024-2025. Namun, ia berjanji akan mencari kandidat terbaik dan mendengar masukan publik.
"Kami akan cari pimpinan KPK yang berintegritas tinggi," kata Ateh pada Jumat, 31 Mei 2024.
Ateh juga memastikan bakal menderang masukan berbagai pihak, mulai dari akademisi, organisasi kemasyarakatan (ormas), media, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya. Pasalnya, Ateh menyadari saat ini kepercayaan masyarakat terhadap lemaga antirasuah itu tengah anjlok. Pihaknya ingin mengembalikan kepercaryaan tersebut.
Lebih lanjut ihwal seleksi ini, Ateh menjelaskan, pengumuman pendaftaran Capim dan Dewas KPK masa jabatan 2024-2029 akan dibuka mulai 4 Juni hingga 25 Juni 2024. Sedangkan pendaftarannya dimulai 26 Juni hingga 15 Juli 2024. Informasi lebih lengkap mengenai persyaratan ini, kata dia, bisa diakses melalui media cetak, elektronik, laman resmi KPK dan laman resmi Kementerian Sekretariat Negara.
Profil Muhammad Yusuf Ateh
Muhammad Yusuf Ateh lahir di Jakarta pada 1964. Dia menempuh pendidikan Diploma IV di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN). Kemudian melanjutkan program pascasarjana di Business Administration, Universitas of Adelaide, Australia. Dan mengambil program Doktor Administrasi Negara di Universitas Indonesia.
Pada tahun 2013 sampai 2020, ia tercatat menjabat sebagai Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).
Yusuf Ateh juga pernah diangkat menjadi anggota Dewan Pengawas Peruri pada 13 Mei 2019. Jabatan ini diembannya sampai 23 Agustus 2020. Pada 3 Februari 2020, ia dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BPKP.
Setahun kemudian, Yusuf Ateh ditunjuk menjadi Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), bersama komisaris baru lainnya, Mohammad Rudy Salahuddin. Namun, jabatan tersebut tak berlangsung lama. Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengatakan jabatan tersebut sudah dihentikan setelah Yusuf didapuk menjadi Komisari Bank Mandiri.
HATTA MUARABAGJA | RIRI RAHAYU | RADEN PUTRI | ANDI ADAM FATURAHMAN
Pilihan Editor: Mantan Penyidik Minta Pansel KPK Berani Coret Calon Pimpinan Bermasalah