TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 31 Mei, hari ini Jumat, 31 Mei 2024, diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan tembakau, rokok, khususnya di kalangan anak dan remaja.
Merokok adalah kebiasaan berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dini dan berbagai penyakit serius. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, hampir 9 dari 10 perokok dewasa yang merokok setiap hari pertama kali mencoba merokok pada usia 18 tahun. Artinya, masa remaja merupakan periode krusial dimana kebiasaan merokok bisa dimulai dan berlanjut hingga dewasa.
Dampak Tembakau pada Kesehatan Anak dan Remaja
Tembakau mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang bisa merusak semua sistem tubuh. Asap tembakau mengandung bahan kimia beracun seperti timbal, arsenik, dan karbon monoksida yang dapat merusak organ dalam tubuh manusia.
Merokok selama masa anak-anak dan remaja menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Dikutip dari American Lung Association, anak-anak yang merokok lebih rentan mengalami peningkatan jumlah dan keparahan penyakit pernapasan, penurunan kebugaran fisik, serta potensi masalah pada pertumbuhan dan fungsi paru-paru.
Selain itu, nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kecanduan dalam hitungan hari setelah penggunaan pertama. Menurut KidsHealth, nikotin sama adiktifnya dengan kokain atau heroin, sehingga sangat sulit untuk berhenti setelah kecanduan.
Anak-anak dan remaja yang terpapar asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif, berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida.
Paparan zat-zat tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh yang sedang berkembang, seperti:
- Gangguan pernapasan: Asap rokok dapat memicu infeksi saluran pernapasan, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) di kemudian hari.
- Gangguan perkembangan otak: Nikotin dalam rokok dapat menghambat perkembangan kognitif dan kemampuan belajar pada anak-anak dan remaja.
- Ketergantungan nikotin: Nikotin bersifat adiktif, sehingga remaja yang pernah mencoba merokok berisiko tinggi kecanduan dan sulit berhenti.
- Peningkatan risiko kanker: Merokok merupakan faktor risiko utama berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan.
- Masalah kesehatan mental: Penelitian menunjukkan korelasi antara merokok pada remaja dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
- Gangguan pertumbuhan: Merokok dapat menghambat pertumbuhan paru-paru dan memengaruhi kesehatan tulang.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengingatkan akan pentingnya menjaga generasi muda dari bahaya tembakau, bahaya merokok. Dampak buruk tembakau bagi kesehatan fisik, perkembangan mental, dan risiko penyakit serius membuat pencegahan merokok menjadi prioritas utama.
Pilihan editor: Jumlah Perokok Muda Meningkat ICTOH ke-9 Soroti Aturan Pengawasan Iklan dan Industri