Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Research Coordinator Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) Risky Kusuma Hartono mengatakan bahaya merokok tidak hanya pada diri sendiri, namun bisa menjadi penyebab stunting pada kelahiran anak.

"Kalau kami lihat stunting Indonesia belum turun. Apabila rokok tidak dikendalikan maka itu akan sulit untuk menurunkan stunting," kata Risky dalam acara Save Our Surroundings atau gerakan SOS bahaya rokok di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Taman Dukuh Atas, Jakarta pada Ahad, 2 Juni 2024. 

Risky menemukan data angka perokok anak mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni di 2013 sekitar 7,2 persen. Kemudian pada 2023 menjadi 7,4 persen. "Angka itu lebih dari 3 juta anak menjadi korban iklan dan produksi rokok dari industri tembakau," ujarnya.

Menurutnya, studi dari Pusat Jaminan Sosial Universitas Indonesia mencatat pengeluaran rumah tangga untuk rokok meningkatkan angka kemiskinan. "Kami menemukan 1 persen belanja rokok meningkatkan 6 persen poin kemiskinan," ujarnya. 

Perokok lebih memilih membeli rokok dibanding membelanjakan untuk kebutuhan yang lebih penting. "Membelanjakan uang bulanan mereka untuk rokok itu akan menjerat mereka dalam jurang kemiskinan," ucapnya. 

Pihaknya mendorong pemerintah agar segera menerbitkan aturan pengendalian tembakau di Indonesia. 

Project Lead for Tobacco Control Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Belandeta Amalia pada kesempatan yang sama meminta pemerintah menaikkan cukai rokok supaya anak tidak mampu membeli dan perokok anak menurun. "Ini menunjukkan kedaruratan angka perokok pada anak sudah sangat tinggi," kata Bella. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bella menilai harga rokok dan tembakau di Indonesia saat ini masih terlalu murah. "Komitmen pemerintah belum kami lihat untuk menaikkan harga rokok secara signifikan," ujarnya. 

Dia juga meminta pemerintah segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan agar anak-anak dan masyarakat rentan terlindungi. 

RPP Kesehatan merupakan turunan dari Undang-Undang (UU) Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang saat ini masih digodok pemerintah. Terakhir pembahasannya masih di Kementerian Hukum dan HAM.

Rancangan itu bakal membahas sejumlah pasal yang mengatur industri hasil tembakau (IHT) seperti produk rokok, jumlah kemasan, gambar peringatan kesehatan, pembatasan kandungan tar dan nikotin, pelarangan bahan tambahan, pelarangan iklan dan pemajangan produk. Padahal saat ini Indonesia masih ada iklan rokok dan pemajangan produk disejumlah tempat (warung dan toko).

Pilihan Editor: Tanggapi Putusan MA Soal Usia Calon Kepala Daerah, FX Rudy: Kenapa Diputus Mendekati Pilkada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

Intervensi kepada remaja putri sangat diperlukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.


Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

3 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

Harganas ke-31 menjadi momen penting untuk menekan angka perceraian. Berikut penjelasan Kepala BKKBN.


Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

3 hari lalu

Wakil Bupati Batang Hari Bakhtiar menerima penghargaan dari BKKBN di Hari Keluarga Nasional 2024 ke-31 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 28 Juni 2024. Batang Hari dianugerahi tanda penghargaan untuk percepatan penurunan stunting, SKI 2023.
Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

Angka stunting di Batang Hari dari 26,3 persen menjadi 10,1 persen.


Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

4 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

BKKBN mengatakan ikatan batin antara ibu dan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk mencegah stunting.


Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

6 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.


Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

9 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

Penanganan stunting tidak hanya dengan pemberian makanan tambahan tetapi perlu melihat faktor lain yang menyebabkan balita sulit berkembang.


Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

18 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

Penyakit pneumonia tetap menempati urutan pertama sebagai penyakit yang paling banyak dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah


Pemkab Kediri Monitoring dan Evaluasi Intervensi Pencegahan Stunting 2024

20 hari lalu

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nurwulan Andadari berfoto bersama usai monitoring dan evaluasi intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 di Posyandu Kedondong, Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, pada Rabu 12 Juni 2024.
Pemkab Kediri Monitoring dan Evaluasi Intervensi Pencegahan Stunting 2024

Kehadiran ibu hamil dan calon pengantin di Posyandu mempermudah pengecekan dan pencegahan stunting


Jemaah Haji Wajib Perhatikan 6 Larangan Saat Berhaji, dari Berfoto hingga Merokok

21 hari lalu

Peziarah muslim berswafoto dengan telepon genggamnya saat ribuan jemaah melakukan tawaf memutari Ka'bah di Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji di kota suci Mekah, Arab Saudi, Kamis, 16 Agustus 2018. REUTERS/Zohra Bensemra
Jemaah Haji Wajib Perhatikan 6 Larangan Saat Berhaji, dari Berfoto hingga Merokok

Saat berhaji ada beberapa larangan yang harus diikuti jemaah haji dari manapun. Berikut 6 larangan saat berhaji, termasuk berfoto dan merokok.


Jokowi Minta Pemerintah Capai Target 14 Persen Penurunan Stunting Walau Terkesan Ambisius

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan Posyandu Integrasi RW02, Cipete Utara, Jakarta,  Selasa 11 Juni 2024. Presiden yang ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi meninjau upaya pencegahan stunting. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. TEMPO/Subekti.
Jokowi Minta Pemerintah Capai Target 14 Persen Penurunan Stunting Walau Terkesan Ambisius

Presiden Jokowi meminta pemerintah bekerja keras mencapai target 14 persen dalam menurunkan angka prevalensi stunting, walau terkesan ambisius.