TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan sudah mulai ada pembicaraan tentang formasi kabinet di antara partai koalisi pendukung presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Namun dia mengaku belum mengetahui perihal jatah kursi menteri di kabinet Prabowo untuk masing-masing parpol. Sebab, kata dia, hal itu merupakan pembahasan di antara para ketua umum partai.
"Itu sepenuhnya pembicaraan antara ketum partai koalisi dengan presiden terpilih, saya belum intip pembicaraannya," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024 seperti dikutip Antara.
Dia menyebutkan Prabowo menyatakan bakal merangkul partai yang mendukung maupun tidak mendukung dirinya demi menjaga persatuan dan kesatuan. Menurut Muzani, hal itu selaras dengan ide rekonsiliasi yang disampaikan berbagai kalangan.
"Akan mengayomi yang memilih maupun tidak memilih, saya kira ini bentuk komitmen presiden terpilih Prabowo terhadap kerukunan, kebersamaan," ujarnya.
Muzani menyampaikan perihal formasi kabinet itu untuk merespons pernyataan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, yang merasa yakin PAN bakal mendapat lebih dari empat kursi menteri.
Sehari sebelumnya, Saleh mengungkapkan keyakinannya itu karena PAN adalah partai yang loyal kepada Prabowo. Dia mengatakan PAN bersama-sama Prabowo selama 10 tahun di luar pemerintahan.
"Kalau misal ada kader PAN yang menyebut empat (kursi menteri), itu doa dan harapan. Tapi kalau doa, jangan tanggung, jangan empat, kasih lima, enam, nah itu yang masuk akal," kata Saleh.
Zulhas dan AHY Serahkan Jatah Menteri ke Prabowo
Di tempat terpisah, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan dia menyerahkan sepenuhnya keputusan soal Jatah menteri kepada Prabowo.
“Kabinet itu berkali-kali saya mengatakan, itu hak prerogatifnya bapak presiden terpilih. Terserah beliau,” kata Menteri Perdagangan itu saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2024.