TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, tidak mempermasalahkan pasangan calon (paslon) lain yang ikut mengincar suara "anak Abah" di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta. Anak Abah merupakan istilah lain untuk menyebut pendukung Anies Baswedan.
"Tidak masalah (condong ke paslon lain), ini pilihan, artinya sebagian anak Abah juga sudah ikuti saya, dan anda mungkin tahu," kata Rano Karno, saat ditemui di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 September 2024.
Pria yang akrab disapa Bang Doel ini juga mengakui tidak semua simpatisan Anies Baswedan, mendukung Pramono-Rano Karno. Bahkan ada yang menjatuhkan pilihannya ke Ridwan Kamil-Suswono atau Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Fenomena serupa ini dia anggap suatu hal yang biasa dalam demokrasi.
"Artinya masyarakat Jakarta belum tentu akan mendukung saya, itu biasa, tapi mari kita bangun bersama, dan ini waktunya anak Jakarta memimpin Jakarta," ujar Rano Karno.
Langkah selanjutnya, Rano Karno akan merumuskan tim untuk menggandeng pemilih muda di Jakarta. Sebab, dia mengakui bahwa massa pendukung Pramono-Rano Karno didominasi oleh kalangan tua, karena itu dibutuhkan pola kampanye yang lebih milenial dan cocok untuk kalangan muda.
"Saya sadar pasti komponen saya ini adalah keluarga Si Doel, penonton Si Doel, yang umurnya rata-rata seumuran saya semua," kata Rano Karno, sembari menyebut, "Artinya Gen Z akan bergerak, yakin saya, insya Allah seminggu, dua minggu lagi, survei akan terus meningkat."
Ihwal suara anak Abah, Rano Karno sebelumnya sudah mendapatkan dukungan dari simpatisan Anies Baswedan di Jakarta. Bahkan telah muncul kelompok Relawan Abah for Si Doel, yang dideklarasikan di Hotel Mega Anggrek, Jakarta Barat, pada Sabtu, 21 September 2024.
“Ya Alhamdulillah, ini yang membuat kita bahagia lah. Bahagia saya pertama adalah masyarakat aktif, itu dulu deh. Mungkin kemarin agak pesimis, aduh pilkada berjalan begini, begini,” kata Rano Karno, kepada awak media usai menghadiri acara deklarasi dukungan.
Anggota Relawan Abah for Si Doel, Waryadi (54), memaparkan alasannya mendukung Pramono Anung-Rano Karno di pilkada Jakarta. “Bang Doel itu orang Betawi, dia sangat mengangkat kebudayaan Betawi. Terus Mas Pram juga kan sangat berpengalaman apalagi kan bukan tingkat provinsi lagi, tapi (sudah) tingkat nasional," ucap Waryadi.
Laporan Utama Majalah Tempo edisi 15 September 2024 mengungkapkan adanya upaya mendekati Anies Baswedan yang dilakukan Ridwan Kamil dan Pramono Anung. Pendekatan itu bukan tanpa sebab, lantaran kedua belah pihak diketahui ingin merebutkan suara dari pendukung Anies Baswedan atau yang dikenal sebagai anak Abah.
Anies Baswedan memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan nama-nama lain yang sempat diprediksikan akan maju dalam pilgub Jakarta 2024. Berdasarkan survei dari Departemen Penelitian dan Pengembangan Kompas pada 15-20 Juni, nama Anies Baswedan berhasil merajai dua nama lain dengan persentase hampir 30 persen. Sementara itu di peringkat kedua diduduki oleh Ahok dengan elektabilitas 20 persen, dan disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan jumlah tingkat keterpilihan sebesar 8,5 persen.
Tingginya jumlah pendukung Anies Baswedan menjadi pemicu bagi masing-masing kubu untuk memperebutkan suara pemilih Anies.
Egi Adyatama ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pramono Anung Janji Tak Tunduk pada Sembilan Naga Jika Jadi Gubernur Jakarta