Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Unas, Kampus Kumba Digdowiseiso yang Diduga Mencatut Nama Dosen Malaysia

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Kampus Universitas Nasional (UNAS). Foto : UNAS
Kampus Universitas Nasional (UNAS). Foto : UNAS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso diduga mencatut nama dosen Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya. Hal itu terungkap dari laporan yang dirilis Retraction Watch pada Rabu, 10 April 2024. 

Penulis laporan itu, Lori Youmshajekian mengatakan bahwa kelompok dosen di Malaysia dikejutkan dengan temuan nama mereka di makalah milik Kumba. Mereka mengetahuinya setelah melakukan pencarian di Google Cendekia atau Google Scholar. 

Kumba diduga menuliskan nama asisten profesor keuangan di UMT, Safwan Mohd Nor tanpa sepengetahuannya. Selain Safwan, terdapat 24 staf universitas di Malaysia yang ditambahkan ke daftar penulis makalah karya Kumba. 

“Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini,” kata Safwan dikutip dari laporan Retraction Watch, Jumat, 12 April 2024. 

Profil Unas

Unas merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) tertua di Jakarta dan tertua kedua di Indonesia yang didirikan pada 15 Oktober 1949. Kampus yang beralamat di Jalan Sawo Manila, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu dibentuk atas prakarsa tokoh-tokoh yang tergabung dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK). 

Pendirian Unas saat itu bertujuan untuk menampung lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Jakarta yang tidak ingin menempuh pendidikan tinggi di Universitas Van Indonesia milik Pemerintah Kolonial-Belanda. Di tengah perjuangan kemerdekaan, Unas disebut berdedikasi sebagai benteng perjuangan rakyat di Jakarta hingga meraih gelar Universitas Perjuangan dari Presiden Sukarno pada 1959.

Pada awalnya, panitia pembentukan Unas menyelenggarakan kursus-kursus yang meliputi bidang ekonomi, sosial, politik, dan filsafat pada 1946. Dalam perkembangannya, jumlah kursus itu terus bertambah. Sehingga, atas desakan 400 lulusan SMA RI, PMIK mengumumkan pembukaan Akademi Nasional. 

Pemilihan nama akademi, bukan universitas ditujukan untuk menghindari peraturan kolonial yang kala itu masih berlaku di Jakarta. Pada akhirnya, kuliah pertama yang dilaksanakan pada 15 Oktober 1949 ditetapkan sebagai Hari Jadi Unas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 22 Desember 1949, Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang bermarkas di Yogyakarta memberikan pengakuan kepada Akademi Nasional melalui surat Nomor 548/S. Berdasarkan peraturan yang berlaku melalui Notaris Mr. R. Soewandi, PMIK pun berubah menjadi Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK). 

Terkait kasus yang menyeret Kumba, Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Unas, Marsudi mengatakan bahwa pimpinan kampus akan menindak tegas apabila dekan FEB itu terbukti melakukan pelanggaran akademik sesuai dengan aturan yang berlaku. 

“Oleh karenanya, apabila terbukti terdapat pelanggaran, maka Universitas Nasional akan menindak tegas bagi yang melanggar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada,” ucap Marsudi dalam rilis yang diterima, Selasa, 16 April 2024. 

Marsudi mengungkapkan, pimpinan Unas menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai integritas insan akademis. Unas juga berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program kerja dengan perguruan tinggi dunia. “Guna mendapatkan peringkat akreditasi terbaik di level nasional dan internasional,” ujarnya. 

Dia menyebut bahwa pimpinan kampus mengimbau seluruh masyarakat luas dan insan akademis untuk selalu mengedepankan etika dan nilai-nilai integritas serta objektivitas terhadap permasalahan yang tengah berkembang. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

 Pilihan Editor: Jelang Putusan Sengketa Pilpres MK: Banjir Amicus Curiae dan Rencana Demo Pendukung Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Empat Pilar Kebangsaan

6 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Empat Pilar Kebangsaan

Bamsoet, publikasikan hasil riset ilmiah empat pilar kebangsaan dalam Jurnal Ketahanan Nasional, Universitas Gajah Mada, Vol 30 tahun 2024.


Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.


Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

8 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

9 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Demi Lobster Kawan Vietnam

9 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

10 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

11 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

11 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.