Kritik BEM UI itu mendapatkan tanggapan dari sejumlah prajurt TNI yang sedang menjalankan tugasnya di Papua. Salah satu akun TitkTok diduga milik seorang prajurit TNI bahkan menantang BEM UI untuk melakukan KKN di wilayah KKB Papua.
“Saya kasih gaji saya selama 10 tahun, jika BEM UI mampu untuk melaksanakan KKN di wilayah KKB. INGAT ITU JANJI SAYA IpangLybaz,” demikian keterangan yang dicantumkan akun TikTok @NdripangLybaz_smt.
Sementara itu, serbuan respons lainnya kepada BEM UI pun meramaikan media sosial.
“Utk kawan2 BEM-UI yukk KKN disini seru lho.. byk suara petasan… jgn hanya pandai bacot disosmed tggl pilih.. byk tempat kwerok.. Papua pegunungan yahokimo.. nduga ditunggu BEM-UI yukk KKN disini.. angkernya masaAllah top pokoknya,” tulis akun TikTok @angellaisiah.
“Untukmu BEM UI bacottmuu hanya berlaku di perkotaan. Berpendidikan tapi tak berkelas” sebut akun TikTok @.fh3_.
Tak hanya itu, konten kreator Bobon Santoso pun turut melayangkan tantangan kepada BEM UI melalui unggahan di akun Instagram-nya @bobonsantoso pada 4 April 2024. Melalui unggahan itu, Bobon Santoso akan memberikan gaji dari YouTube-nya seumur hidup untuk mereka bila ada pihak dari BEM UI menyanggupi tantangan KKN di KKB Papua.
“Biar adiks adiks @bemui_official tambah semangat terima tantangan kakaks kakaks tentara buat KKN di desa KKB. Gw tambahin juga ya, gaji Youtube seumur hidup gw buat kalian kalo berani terima tantangan kita. Mayan kan, udah dapat gaji tentara seumur hidup ditambah gaji Youtuber juga,” tulis Bobon Santoso dalam keterangan pada unggahannya.
Bobon Santoso memberikan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh BEM UI jika ingin menerima tantangannya, yakni:
- Lokasi ditentukan pihak Bobon Santoso
- Tidak boleh ada pengawalan sama sekali, diperbolehkan membawa senjata sendiri
- Satu kelompok KKN berisi maksimal 6 orang.
- Wajib berkemah minimal 3 malam di lokasi yang telah ditentukan.
- Menulis surat pernyataan.
Saat ini, Kodam XVII/Cenderawasih telah menurunkan suatu tim untuk menyelidiki kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Chandra Kurniawan mengungkapkan tim yang dipimpin Dandim 1717/Puncak Letkol Jonathan Nidio Aprimanda itu untuk menindaklanjuti hasil identifikasi video yang viral.
Dilansir dari Antara, tim dibuat, kata Chandra, juga sebagai bentuk komitmen penegakan hukum terhadap aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum prajurit TNI. Tim investigasi Kodam XVII/Cenderawasih melakukan serangkaian kegiatan di Ilaga Distrik Ilaga dan Gome Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Jumat, 29 Maret 2024 pukul 08.00 WIT.
Pilihan Editor: BEM UI Dukung Langkah Guru Besar Serukan Pesan Kebangsaan Pemilu 2024