TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan tidak akan merelokasi Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat setelah ledakan karena hal itu sudah sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP).
"Jadi memang tempat itu tidak hanya gudang amunisi disposal, amunisi expire, di situ ada juga beberapa gudang lainnya tidak akan direlokasi, hanya kami perbaiki karena itu sudah sesuai SOP," ujar Agus usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa malam, 2 April 2024 seperti dikutip Antara.
Agus menyebutkan pembangunan Gudmurah Kodam Jaya sudah sesuai dengan SOP, dilengkapi bunker (logeral) dan tanggul. Apalagi, kata dia, ledakan dan kebakaran tidak sampai menyebabkan korban jiwa.
"Sudah dibunker, sehingga tidak ada permasalahan korban jiwa, SOP sudah bagus. Bunker kemudian ada tanggul," tutur Agus.
Mengenai penanganan terkini pasca-ledakan, Agus mengatakan Pangdam Jaya dibantu satuan Jihandak dan POM sudah membersihkan bekas-bekas ledakan. Tim menyisir lokasi ledakan dan kemudian satuan teritorial juga sudah menyisir di sekitar lokasi sejauh dua kilometer dari ledakan.
"Itu kemungkinan ada selongsong atau serpihan-serpihan yang mengenai ke kampung-kampung. Kami sudah membuat tim dan alhamdulillah sudah berjalan lancar," ujar Agus.
TNI Evaluasi Jarak Gudang Amunisi dan Permukiman Penduduk
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal R Nugraha Gumilar, mengakui jarak Gudang Amunisi Peralatan TNI Angkatan Darat Kodam (Paldam) milik Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, relatif dekat dari permukiman warga.
"Jarak antara area gudang amunisi dan perumahan penduduk memang relatif dekat," ujar Nugraha dalam keterangannya kepada Tempo pada Selasa, 2 April 2024.
Karena itu, kata dia, TNI akan mengevaluasi jarak antara Gudmurah dan permukimam penduduk. Dia memastikan pemerintah daerah akan dilibatkan dalam proses evaluasi mengenai keberadaan Gudmurah itu. "Perlu dievaluasi secara menyeluruh antara pemerintah daerah dan TNI," ucap Nugraha.