Bambang menyebut beberapa menteri yang diduga melakukan kampanye memenangkan Prabowo-Gibran seperti Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang dia sebut melakukan politisasi bantuan sosial kepada warga Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Kemudian, ujar Bambang, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendukung Prabowo-Gibran di berbagai media. Lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mendampingi Gibran berkampanye di Papua pada Jumat, 26 Januari 2024. Bahlil juga mendirikan gerakan relawan untuk mendukung paslon nomor urut 2.
"Menteri BUMN Erick Thohir tidak pernah melakukan cuti maupun mundur dari jabatannya selaku menteri walaupun terbukti melakukan serangkaian kampanye," kata Bambang.
Nama lain yang disebut tim Amin membantu Gibran adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia pernah mengatakan siap memberikan tambahan suara 4 persen untuk Prabowo-Gibran. "Ia mengatakan akan memberikan pengarahan terhadap penyuluh agama di seluruh Indonesia," ujarnya.
Bambang juga menyebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Amran diduga mengerahkan bimbingan teknis ke berbagai daerah untuk menggalang dukungan. Lalu Menkominfo, Budi Arie Setiadi juga disebut menggalang dukungan untuk Prabowo-Gibran. "Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga melakukan penggalangan," kata Bambang.
Dia juga mengatakan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni mempolitisasi program pemerintah dengan membagikan sertifikat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan wakaf. "Raja Juli menyebut masyarakat memberikan dukungan selamat kepada Prabowo-Gibran," ujarnya.
HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan editor: Isi Lengkap Pidato Anies Baswedan dalam Sidang Perdana Perkara Sengketa Pilpres di MK