TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU Provinsi Papua Pegunungan mengungkap, proses rekapitulasi suara di Kabupaten Tolikara sempat mengalami gangguan keamanan karena ancaman massa. Komisioner KPU Papua Pegunungan Theodorus Kossay, menyebut, KPU Tolikara sampai berpindah lima tempat untuk melakukan rekapitulasi suara.
Theodorus menjelaskan, rekapitulasi yang dilakukan KPU Tolikara awalnya dilakukan di aula salah satu distrik di Tolikara. Namun, rekapitulasi dipindah karena masyarakat protes dan membuat situasi tidak aman. Kemudian, kata Theodorus, Bawaslu, KPU, dan aparat bersepakat untuk memindah rekapitulasi ke Jayawijaya, ibu kota Papua Pegunungan, tepatnya di Hotel Grand Santika.
Rekapitulasi sempat dilakukan beberapa hari di Jayawijaya. Namun, masyarakat masih berdatangan untuk melakukan protes. KPU Tolikara merasa tidak nyaman sehingga rekapitulasi dipindah lagi.
"Masyarakat juga banyak di hotel itu. Lalu, hotelnya juga tidak mengizinkan KPU-nya melakukan rekap di tempat itu juga," kata Theodorus dalam keterangannya pada rapat pleno rekapitulasi Papua Pegunungan di Kantor KPU, Jakarta, pada Rabu, 20 Maret 2024.
KPU Tolikara akhirnya memindahkan rekapitulasi ke Gedung Tongkonan. Theodorus mengatakan, KPU sempat melakukan rekapitulasi selama beberapa hari di gedung itu. Namun, masyarakat dengan massa yang sama masih melakukan aksi protes. KPU Tolikara akhirnya melakukan koordinasi dengan kepolisian.
"Lalu, kapolresnya mengeluarkan surat bahwa masyarakat banyak menggunakan tombak, anak panah, kemudian juga parang, samurai, juga banyak alat tajam," tutur dia.
Akhirnya, kata Theodorus, KPU Tolikara memindahkan proses rekapitulasi ke Jayapura, Ibu Kota Papua, tepatnya di Hotel Horison. Massa juga masih melakukan ancaman ke Hotel Horison. "Beberapa kali melakukan rekap di tempat itu (Hotel Horison) kemudian masih juga datang mengganggu sampai yang kelima mereka rekap di salah satu hotel di kota Jayapura, Hotel Fox," kata dia.
Hingga saat ini, ada 37 provinsi dari 38 provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi di tingkat nasional. Dari keseluruhan provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang di 35 provinsi, sementara dua sisanya dimenangkan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Dua provinsi yang dimenangkan Anies-Muhaimin adalah Aceh dan Sumatera Barat.
Pilihan Editor: Siapa Marhan Harahap yang Meninggal Dunia Saat Jokowi Kunker ke Sumut?