Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BNPB Ambil Tiga Langkah ini untuk Tangani Fenomena Tanah Bergerak di Bandung Barat

image-gnews
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat memeriksa kondisi retakan tanah dan bangunan SDN Babakan Talang yang roboh akibat tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2024.  Tidak ada korban pada peristiwa tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat memeriksa kondisi retakan tanah dan bangunan SDN Babakan Talang yang roboh akibat tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2024. Tidak ada korban pada peristiwa tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena tanah bergerak dan longsor membuat puluhan keluarga di Kabupaten Bandung Barat tinggal di pengungsian setelah mereka harus meninggalkan rumahnya di lokasi lama. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto saat ke lokasi mengatakan warga terdampak harus segera direhabilitasi dan huniannya direkonstruksi.

"Tanggap darurat jangan lama-lama," kata Suharyanto lewat keterangan tertulis dari BPBD Jabar, Selasa, 5 Maret 2024.

Menurut Suharyanto, sebelum rumah baru belum selesai, warga terdampak akan mendapat dana tunggu hunian untuk sewa rumah. Ia datang ke lokasi sekaligus untuk melakukan rapat koordinasi penanganan tanah bergerak dan longsor bersama pejabat daerah dan pimpinan instansi terkait, serta peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), serta para penyintas.

Hasil rapat memutuskan tiga hal, yaitu lokasi terdampak sudah tidak bisa ditinggali dan masyarakat harus pindah ke tempat baru. Kemudian kondisi sungai harus dijaga agar tidak menyempit karena tanah yang longsor bisa mengakibatkan banjir bandang. Selain itu, perlu mencegah kedatangan warga lain yang datang untuk melakukan wisata bencana.

Sejak 18 Februari 2024 pukul 22.00 WIB, tanah di Kampung Pasirgombong RW 03 Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat, bergerak dan sebagian longsor setelah hujan dengan intensitas tinggi dan lama. Akibatnya tanah menjadi retak dan terbelah di berbagai tempat sekaligus merusak dan membahayakan lebih dari 40 rumah serta gedung Sekolah Dasar.

Dari catatan BPBD Kabupaten Bandung Barat setidaknya jumlah pengungsi sebanyak 151 orang dari 47 keluarga. Mereka kini ditampung di gedung Islamic Center Rongga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Badan Geologi M. Wafid lewat keterangan tertulis pada 19 Februari 2024, jenis gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa rayapan atau bertipe lambat. Gerakan tanah ini dicirikan dengan ditemukannya retakan, nendatan dan amblasan pada permukaan tanah. Pihaknya telah mengirim Tim Tanggap Darurat dari tim kerja gerakan tanah ke lokasi bencana untuk menganalisis potensi longsor susulan yang direncanakan hingga 7 Maret.

Secara umum, menurut PVMBG, lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai curam. Lokasi gerakan tanah berada di ketinggian 990 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Rongga termasuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi. “Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” ujarnya.

Beberapa rekomendasi teknis dari PVMBG, seperti mengantisipasi potensi longsoran susulan, relokasi warga ke tempat aman ketika gerakan tanah terus berkembang dan memperbaiki saluran air permukaan agar lebih kedap air dan bisa menampung air jika debit air meningkat saat hujan. “Tidak melakukan pengembangan pemukiman pada area terdampak pergerakan tanah,” kata Wafid.

Jika muncul retakan di sekitar lereng diminta agar segera ditutup dengan tanah dan dipadatkan. Tujuannya untuk mengurangi peresapan air ke dalam tanah serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan. Selain itu sosialisasi ke masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah.

Pilihan Editor: Tanah Bergerak di Bandung Barat, Pemerintah akan Relokasi Warga Terdampak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

1 hari lalu

Bencana longsor melanda Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin 18 Desember 2023. Longsor itu menyebabkan dua warga setempat meninggal dunia.(BPBD Agam)
Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.


BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah


BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.


BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

2 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.


Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Warga menggunakan sampan melintasi jalan yang terendam banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 18 Februari 2023. Memasuki hari keenam, sejumlah kawasan di Makassar masih tergenang banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Senin 13 Februari malam. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.


BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

Ilustrasi tanah longsor. Tempo/Imam Hamdi
BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.


Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

3 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan


Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

4 hari lalu

Kondisi Desa Pohi, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, saat dilanda banjir pada Selasa 30 Agustus 2022. ANTARA/ Stepensopyan Pontoh
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.


33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

4 hari lalu

Seorang warga melintasi jalan yang tergenang banjir sambil menggendong anaknya di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 17 Februari 2023. Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sejak Senin  (13/2) malam tersebut merendam permukiman warga hingga ketinggian air mencapai 1 meter di beberapa lokasi sehingga sejumlah kepala keluarga terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.  ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.


Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

5 hari lalu

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir bandang di Kantor Bupati Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Senin, 4 Desember 2023. Suharyanto mengatakan bencana susulan masih berpotensi terjadi akibat curah hujan yang tinggi. (Humas BNPB)
Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024