Untuk sekolah dasar, data BPS menunjukkan 60,60 persen ruang kelas dalam kondisi rusak pada tahun ajaran 2021/2022. Ini yang semestinya menjadi fokus perhatian pemerintah.
"Apalagi kalau harus menanggung beban makan siang gratis. Kita perlu mendiskusikan ini secara serius ketika presiden terpilih nanti sudah ditetapkan KPU,” tutur Iman.
Belum lagi, kata dia, jumlah dana BOS dari pemerintah pusat tiap tahun tidak naik, tetapi justru turun.
“Misal, dari 2022 ke 2023, dana BOS berkurang hingga 539 miliar. Jadi kalau menggunakan dana BOS, dikhawatirkan akan mengorbankan pembiayaan sektor lain yang lebih esensial dalam belanja sekolah, seperti upah guru honorer," kata guru swasta itu.
Iman menyatakan banyak SD mengeluhkan dana BOS untuk siswa saja kurang. Untuk SD, dari dana BOS setiap anak mendapat Rp 900 ribu setahun. Jika dihitung, dalam satu hari negara menganggarkan Rp 2.830 per siswa. Sebenarnya, kata dia, sejak awal pembiayaan anak SD sudah tidak manusiawi di bawah harga satu piring nasi versi makan siang gratis Rp 15 ribu.
Menurut Iman, dengan tren dana BOS yang selalu menurun, maka usulan agar makan siang gratis menggunakan dana BOS malah menambah persoalan.
YUNI ROHMAWATI | HENDRIK YAPUTRA
Pilihan editor: Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi