TEMPO.CO, Jakarta - Aksi demonstrasi pada Jumat kemarin, 1 Maret 2024 terjadi di dua lokasi berbeda. Meski berbeda lokasi, tuntutan mereka memiliki benang merah yang sama, yakni hak angket dan pemakzulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Berdasarkan catatan Tempo, aksi demonstrasi pertama terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI. Aksi unjuk rasa kedua terjadi di depan kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Berikut rekaman peristiwa aksi demontrasi tersebut.
Demonstrasi di DPR
Setelah melakukan aksi demonstrasi selama hampir 5 jam, para demonstran pendukung digulirkannya hak angket dugaan kecurangan pemilihan umum atau Pemilu 2024, membubarkan diri dari depan area Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat kemarin, 1 Maret 2024.
Dari atas mobil komando, koordinator lapangan bernama Hinsa, mengultimatum DPR bahwa mereka akan kembali dengan jumlah massa lebih besar dari hari ini.
"Kami kembali lagi ke sini pada 5 Maret dengan jumlah massa 3 kali lipat," kata Hinsa, Jumat, 1 Maret 2024.
Adapun 5 Maret 2024 merupakan berakhirnya masa reses DPR. Akhir masa para anggota parlemen akan kembali memulai masa persidangan.
Hinsa melanjutkan, saat 5 Maret nanti, aksi demonstrasi mendorong DPR menggulirkan hak angket dugaan kecurangan pemilu bakal dimulai lebih awal, yaitu pada pukul 07.00 pagi, tidak lagi dimulai pada pukul 13.00 siang hari. "Kami harapkan DPR benar-benar menggunakan hak konstitusionalnya," ujar dia.
Pantauan Tempo, massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB. Begitu pun lalu lintas yang sempat tersendat, sebab adanya penutupan Jalan Gatot Subroto, mulai kembali lancar dengan terdapat sejumlah petugas kepolisian lalu lintas yang mengatur arus kendaraan.
Selain mendorong digulirkannya hak angket oleh DPR, aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Koalisi Penyelamat Demokrasi juga menuntut pemerintah untuk segera menormalkan kembali harga sembako yang melambung, hingga pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang dianggap terlibat dalam dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Selanjutnya: Aksi massa di depan kantor Gibran