TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024.
"Selamat ya Pak Prabowo," kata Sri Mulyani sebelum sidang Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi dimulai.
"Iya bu," kata Prabowo. Baik Prabowo dan Sri Mulyani tidak melanjutkan percakapaannya sebab rapat hendak dimulai.
Keduanya dipisahkan sekitar dua bangku di sebelah kanan jajaran kursi menteri yang menghadap Jokowi dan para Menteri Koordinaror.
Sri Mulyani tidak menjelaskan ucapan selamatnya itu untuk apa. Prabowo, adalah calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju yang memenangkan pilpres 2024, versi hitung cepat sejumlah lembaga survei dan hitung langsung komisi pemilihan umum.
Hingga Senin, 26 Februari 2024, pukul 05:00 WIB, 77,06 persen dari 823.236 data Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah tertampung masuk dan suara Prabowo-Gibran semakin jauh meninggalkan dua pasangan calon lain.
Prabowo-Gibran tercatat mengumpulkan 74.541.352 suara atau 58,84 persen. Anies-Cak Imin sebanyak 30.940.186 atau 24,43 persen, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 21.192.664 atau 16,73 persen. Dengan demikian, Prabowo unggul 43.601.166 dengan Anies sementara dengan Ganjar berselisih 53.348.688.
Di tengah persaingan pemilu 2024, Sri Mulyani sempat diisukan ingin mundur dari Kabinet Jokowi. Kabar itu kemudian disuarakan ekonom senior, Faisal Basri.
Ketika Ditemui di Istana Negara usai rapat kabinet pada Jumat, 19 Januari 2024, Sri Mulyani tidak membantah dan membenarkan isu dirinya mundur. "Saya bekerja aja," tuturnya.
Sumber dari Koran Tempo dalam laporan edisi Jumat, 19 Januari 2024, menyebut bahwa rencana pengunduran diri Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, semakin memperkencang isu Sri Mulyani mundur.
Beberapa sumber juga menyoroti perselisihan antara Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait anggaran pertahanan, terutama terkait pembelian pesawat Mirage 2000-5.
Pilihan Editor: Momen AHY dan Moeldoko Salaman di Sidang Kabinet Jokowi