Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dandhy Dwi Laksono Menilai Dirty Vote Berhasil Bangun Kesadaran Masyarakat atas Proses Politik

Reporter

image-gnews
Dandhy Dwi Laksono. instagram.com/dandhy_laksono
Dandhy Dwi Laksono. instagram.com/dandhy_laksono
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Produser dan sutradara film dokumenter Dirty Vote Dandhy Dwi Laksono mengatakan, berhasil tidaknya film tersebut tergantung pada apa tafsirnya. Namun yang paling valid menjawab, kata dia, diukur dari niat yang membikin film.

"Cuma si pembuat film yang bisa memutuskan Dirty Vote ini berhasil atau tidak,” kata Dandhy Dwi Laksono pada wartawan seusasi menjadi pembicara pada kegiatan nonton bareng dan diskusi Dirty Vote di Aula Benediktus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Rabu sore, 21 Februari 2024.

Sebelumnya Dandhy juga merespons peserta diskusi yang mempertanyakan keberhasilan film tersebut menjelang Pemilu 14 Februari 2024 lalu bila ternyata suara pasangan calon yang didukung Presiden Joko Widodo malah mayoritas.

Menurut Dandhy, jika orang lain menafsirkan tujuan pembuatan film itu hanya untuk menggerus suara pasangan calon tertentu, dan ternyata dari hasil perhitungannya justru paling banyak, itu hak orang yang menafsirkan Dirty Vote. “Tapi aneh saja jika ada yang beranggapan begitu, itu artinya mereka berteori sendiri lalu dijawab-jawab sendiri,” tutur Dandhy.

Bagi Dandhy, ukuran keberhasilan Dirty Vote ialah saat masyarakat terus membicarakan film tersebut, follower di media sosial terus bertambah setiap hari, serta 35 kota secara serentak mengundang sutradara dan pengisi film untuk berdiskusi.

“Sepertinya semua sepakat bahwa film tersebut bukan hanya untuk 14 Februari 2024 saja. Film ini enggak ada hubungannya dengan quick count dan real count, film ini melampaui itu semua,” ujar dia.

Dandhy melihat Dirty Vote justru makin menambah rasa percaya diri publik bahwa hasil pemilu bukan sesuatu yang tak bisa dipertanyakan. Publik jadi punya intensitas lebih untuk menerima atau tidak menerima hasil pemilu.

"Dari sisi itu Dirty Vote menjadi energi baru bagi publik untuk tetap kritis dengan proses pemilu, bahkan lebih jauh dengan proses politik. Jangan-jangan kalau tidak ada film ini orang menganggap hasil real count dan quick count hanya sebuah takdir, dan partai politik enggak malu-malu lagi masuk Istana untuk minta jatah menteri sekian jumlahnya,” tutur Dandhy,

Salah seorang pengisi Dirty Vote, Feri Amsari mengaku persekusi terhadapnya setelah film itu beredar di masyarakat tentu ada, namun akademikus Universitas Andalas Padang itu santai saja,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Feri misalnya, mengatakan bahwa telepon genggam dia, Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar juga ada upaya mengintersep ke email dan akun Telegram. Namun ia tak menganggap hal itu sebagai ancaman. “Saya anggap biasa saja, ini konseksuensi atas beredarnya film ini,” kata Feri.

Ihwal pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahwa Dirty Vote hanya opini, Feri berujar bahwa sampai saat ini tidak ada yang membantah substansi film tersebut. Pihak yang tak suka, kata dia, hanya menyerang personal dirinya, Zainal, Bivitri dan Dhandy,

"Saya dianggap PKS, Dandhy PKI, Uceng (Zainal Arifin Mochtar) PDIP, Bivitri NasDem. Kami diserang secara personal, dan itu salah semua. Mereka tak membantah substansi materi Dirty Vote,” kata Feri.

Pihak luar, kata Feri, juga menyinggung-nyinggung siapa yang mendanai pembuatan Dirty Vote. Menurut Feri, jika dia menjawab bahwa biaya pembuatan film itu patungan, penuduh tetap tak akan percaya.

“Kalau kami ceritakan bagaimana perjalanan kami menuju Surabaya ini tidur di rest area, tidur di rumah teman sewaktu di Malang (sebelum nobar di Surabaya, paginya dilaksanakan kegiatan yang sama di Malang), Pak Jenderal Tito Karnavian tentu tak percaya,” kata Feri.

Menurut Feri, selama orang yang tak suka itu tak mampu membantah substansi film, ia dan kawan-kawan percaya diri bahwa apa yang disampaikan tak keliru. “Minimal memberi pelajaran pada para politikus bahwa perbuatan anda kami ketahui,” kata Feri Amsari.

Pilihan Editor: Tito Karnavian Tanggapi Film Dirty Vote yang Singgung Pemekaran Provinsi di Papua untuk Pilpres

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

How to Make Millions Before Grandma Dies Raih 300 RIbu Lebih Penonton dalam 5 Hari

23 jam lalu

Film How to Make Millions Before Grandma Dies. Dok. CGV Cinemas
How to Make Millions Before Grandma Dies Raih 300 RIbu Lebih Penonton dalam 5 Hari

How to Make Millions Before Grandma Dies film Thailand yang tayang di bioskop Indonesia pada 15 Mei 2024


Bicara Relasi Kuasa, Ernest Prakasa Malu Pernah Buat 3 Film Seksis

1 hari lalu

Ernest Prakasa saat rilis film Gara Gara Warisan, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Film ini mengangkat kisah tiga saudara yang merebutkan sebuah guest house, yang dikemas dengan drama komedi TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bicara Relasi Kuasa, Ernest Prakasa Malu Pernah Buat 3 Film Seksis

Ernest Prakasa mengungkapkan pemikirannya tentang karya-karyanya terdahulu


Film Civil War akan Tayang di Cina

2 hari lalu

Film Civil War. olympiccinema.com
Film Civil War akan Tayang di Cina

Film Civil War garapan sutradara Alex Garland akan tayang di bioskop Cina mulai 7 Juni 2024


Cash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?

2 hari lalu

Film Cash Out yang dibintangi John Travolta. Dok. Saban Films
Cash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?

Film John Travolta terbaru, Cash Out tidak begitu mendapat respons yang positif dari penonton dan dinilai mengecewakan.


Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

3 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan


Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

3 hari lalu

Beberapa adegan di Film Vina: Sebelum 7. Foto: Instagram/@finasebelum7harifilm.
Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut beberapa film Indonesia yang juga diangkat dari kisah nyata tragis dari para tokohnya.


Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

3 hari lalu

Sophan Sophiaan. TEMPO
Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.


Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

4 hari lalu

Sejumlah aktivis Jaringan Anti Korupsi Bandung Raya membentangkan poster di atas flyover Pasupati saat aksi damai tolak politik uang menjelang pemilihan gubernur Jawa Barat, di Taman Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/2). TEMPO/Prima Mulia
Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?


Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

4 hari lalu

Ilustrasi politik uang. shutterstock.com
Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?


Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

4 hari lalu

Feri Amsari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.