TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri upacara peringatan Hari Jadi ke-279 Tahun Kota Solo yang digelar di Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah, Sabtu pagi, 17 Februari 2024. Bertindak sebagai inspektur upacara, yaitu Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.
Dari pantauan Tempo, segenap yang hadir dalam upacara Hari Jadi Kota Solo itu mengenakan busana Jawa. Ini adalah untuk kesekian kalinya Mangkunegara X ditunjuk menjadi inspektur pada upacara hari besar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Sebelumnya, Mangkunegara X juga pernah didapuk sebagai inspektur upacara, contohnya pada peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 2023 lalu. Selain itu, Mangkunegara kerap tampil dalam beberapa event di Kota Solo yang berkaitan dengan program Pemkot Solo.
Ditemui seusai upacara, Gibran pun mendapat pertanyaan apakah pemilihan Mangkunegara X sebagai inspektur upacara Hari Jadi Kota Solo itu merupakan sinyal suksesi Wali Kota Solo berikutnya setelah dia tak lagi menjabat. Gibran sendiri saat ini merupakan calon wakil presiden (cawapres) yang mengikuti kontestasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) atau Pemilu 2024 yang telah digelar Rabu, 14 Februari 2024.
Namun, menanggapi pertanyaan dari wartawan seputar Mangkunegara X itu, Gibran membantah penunjukanan Mangkunegara X bukan untuk suksesi Wali Kota. "Enggak. Itu (suksesi Wali Kota Solo) yang menentukan warga ya," ujarnya kepada awak media di Taman Balekambang.
Gibran menjelaskan yang bertindak sebagai inspektur dalam upacara yang diselenggarakan di lingkungan Pemkot Solo tidak harus Wali Kota, tapi bisa siapa saja. Ia mencontohkan pada saat upacara terkait persiapan Pemilu 2024 beberapa waktu lalu, yang bertugas sebagai inspektur upacara adalah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo Budi Wahyono.
Lalu ada juga saat upacara peringatan Hari Veteran, yang bertindak sebagai inspektur upacara juga dari veteran. "Itu hal biasa, inspektur upacara enggak harus wali kotanya," kta dia.
Sebelumnya Gibran juga pernah mendapat pertanyaan tentang sosok penggantinya sebagai Wali Kota jika kelak dia tidak lagi menjabat. Namun dia mengaku tidak mengetahui siapa nanti yang menggantikannya sebagai Wali Kota Solo berikutnya.
Menurut Gibran, masih banyak tokoh di Kota Solo yang memiliki kompetensi untuk menilai dan mengusulkan siapa yang penerusnya itu, namun bukan dia. Gibran mencontohkan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudy yang menurutnya akan punya banyak stok Wali Kota Solo.
“Ya ndak tahu (Wali Kota Solo berikutnya), kok tanya saya. Yang meneruskan siapa, yang menentukan warga. Saya yakin Pak Rudy (sapaan karib FX Hadi Rudyatmo) banyak stok yang lebih baik dari saya,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat, 16 Februari 2024.
Sempat ditanya apakah adik bungsunya, yaitu Kaesang Pangarep, bisa jadi sosok yang berpotensi maju Wali Kota Solo. Gibran pun menegaskan tidak. Dia pun kembali mengatakan yang menentukan itu adalah warga.
“Enggak lah. Yang menentukan (calon wali kota) tanyakan warga, bukan saya. Aku iki sopo (saya ini siapa), saya nggak punya pandangan siapa-siapa,” kata Gibran.
Menurut Gibran, sosok yang meneruskan nanti orang yang lebih pintar dari pada dirinya. Dia memastikan Kota Solo tidak akan kehabisan stok Wali Kota Solo.
“Yang lebih pintar dari saya itu banyak. Solo tidak akan kehabisan stok pemimpin,” kata Gibran.
Disinggung terkait kemungkinan sosok Gusti Mangkunegara X masuk salah satu bursa calon Wali Kota Solo, Gibran menegaskan jika dirinya bukan ketua parpol. "Opo aku isoh ngajokake uwong dadi walikota (apa saya bisa mengusulkan orang jadi wali kota. Memangnya saya ketua DPC. Enggak, banyak tokoh potensial yang lebih pintar dari saya,” katanya.
Di sisi lain, Gibran mengatakan penyelenggaraan upacara Hari Jadi Kota Solo sengaja dipilih di Taman Balekambang. "Ya hari ini sekaligus menengok salah satu proyek prioritas yaitu revitalisasi Balekambang," kata Gibran.
Pada momentum Hari Jadi Kota Solo itu, Gibran mengharapkan program-peogram dapat terselesaikan dengan baik, infrastruktur yang sudah terbanugun bisa dimanfaatkan oleh warga, dan nantinya bisa menghasilkan multiplier efect yang luar biasa terutama untuk pertumbuhan ekonomi.
"Karena kita di Balekambang ya harapan saya para seniman, budayawan, dan pemerintah bisa berkolaborasi untuk melestarikan kekayaan kita seperti ketoprak, gamelan, wayang orang, dan lain-lain," kata Gibran.
Pilihan Editor: Sepenggal Kisah PDIP Menjadi Oposisi SBY 10 Tahun, Kini Ambil Langkah Sama?