TEMPO.CO, Yogyakarta- Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo merespons soal adanya dugaan intimidasi terhadap kalangan perguruan tinggi yang belakangan bersuara lantang mengkritik rusaknya demokrasi di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Oiya, saya mendengar ada intimidasi (di kalangan kampus itu)," kata Ganjar
di sela menghadiri acara Jathil Bareng Mas Ganjar di Sleman, Yogyakarta Selasa 6 Februari 2024.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun meminta pemerintah tak alergi kritik. Terlebih dari kalangan akademisi.
"Saya kira pemerintah tidak perlu ketakutan, aparat penegak hukum tidak perlu melakukan tekanan," kata Ganjar. Ia mengatakan, jika ada intimidasi maka simpati publik tak akan ada.
Ganjar mengingatkan juga, bahwa kalangan kampus itu merupakan institusi yang tidak pernah takut apapun karena gerakannya berdasar moral.
"Mereka (kalangan kampus) itu membawa pikiran-pikiran ilmiah, mereka membawa nilai-nilai kebaikan dan itulah yang terjadi," ujar Ganjar. Ia menambahkan jika sudah puluhan kampus yang mengkritik dan pemerintah masih melakukan tekanan, maka katanya, pemerintah tak punya perasaan.
Ganjar pun memprediksi, gerakan moral yang diserukan kalangan akademisi di berbagai wilayah Indonesia saat ini berpotensi berlanjut.
"Jadi tidak usah khawatir (gerakan moral) seperti ini akan menggelinding lebih besar lagi," kata dia.
Sebelummya, calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud Md juga mengakui menerima laporan adanya operasi menekan sejumlah rektor di kampus guna meredam petisi akademisi yang mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo.
Dia mengatakan sejumlah rektor diminta untuk membuat testimoni soal pemerintah Jokowi yang baik.
" Rektor-rektor ini diminta menyatakan sikap untuk mengatakan bahwa Presiden Jokowi baik,” kata Mahfud, dalam keterangan tertulis, Senin malam, 5 Februari 2024.
Pilihan Editor: Ada Akademisi Puji Jokowi, Timnas Amin Singgung Intervensi Polisi