TEMPO.CO, Jakarta - Istana melihat pelaporan terhadap Ibu Negara Iriana soal salam dua jari yang muncul dari mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai bagian proses demokrasi. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana bagaimanapun menyangkal jika gestur tersebut diasosiasikan kepada pasangan calon tertentu dalam pilpres 2024.
“Biarkan itu dilihat oleh Bawaslu. Ya intinya adalah upaya untuk menyapa dan mendekatkan diri dengan masyarakat. Kita cek aja seperti apa kejadian sebenarnya,” kata Ari saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024.
Sebelumnya, viral video diduga Iriana mengacungkan dua jari saat berkunjung ke Salatiga, Jawa Tengah. Sosok dalam mobil presiden itu tampak mengeluarkan tangan kiri lalu menunjukkan dua jari ke masyarakat di sekitar.
Di pinggir jalan, terlihat sejumlah warga yang membentangkan spanduk Ganjar-Mahfud. Mereka pun meneriaki nama Ganjar saat mobil kepresidenan melintas.
Jaringan Aktivis Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Ganjar-Mahfud (Jarnas Gamki Gama) melaporkan Jokowi ke Bawaslu atas diduga mengacungkan dua jari dalam mobil kepresidenan. Ketua Jarnas Gamki Gama, Rapen Sinaga menganggap, aksi yang diduga dilakukan oleh Iriana merupakan tindakan pidana pemilu.
"Kami membuat laporan pengaduan terkait dugaan pidana pemilu yang dilakukan oleh Ir H Joko Widodo terkait dengan kunjungannya ke Salatiga yang mengacungkan pose dua jari," kata Rapen usai membuat laporan di kantor Bawaslu RI, Jumat, 26 Januari 2024.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma pada Rabu, 24 Januari 2024, tidak membantah atau mengiyakan soal dugaan salam dua jari yang keluar dari mobilnya. Ia hanya menyebut pertemuan dengan rakyat selalu menyenangkan.
Salam dua jari kerap diasosiasikan dengan pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, di pilpres 2024. Gibran merupakan Putra Sulung Jokowi.
“Dari sekian ratus, bahkan ribuan kunjungan beliau tidak pernah beliau lakukan selalu diasosiasikan (dengan paslon tertentu). Selalu upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, dengan menyapa masyarakat,” kata Ari Dwipayana.
Pilihan Editor: Mahfud Md Disebut Minta Bertemu Jokowi, akan Mundur dari Kabinet?