TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Andre Rosiade, mengatakan pernyataan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengenai keberlanjutan pemimpin bukan merupakan bentuk cawe-cawe politik. Andre menganggap sampai saat ini institusi negara seperti TNI dan Polri masih netral.
“Menurut saya enggak (cawe-cawe politik). Kita bisa merasakan bahwa sampai saat ini pemilu aman-aman saja,” kata Andre saat ditemui usai acara diskusi di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Pernyataan soal keberlanjutan kepemimpinan itu disampaikan Listyo Sigit Prabowo dalam pidato Perayaan Natal bersama Polri pada Kamis lalu, 11 Januari 2024. Awalnya, Listyo menyampaikan Pemilu 2024 merupakan tahapan penting bagi masyarakat karena akan memilih pemimpin yang akan melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Yang kita cari adalah pemimpin yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan untuk ke depan, bukan pemimpin yang kita pelihara dan selalu mencari perbedaan sehingga menimbulkan konflik," kata Listyo Sigit dalam pidatonya.
Di pilpres 2024, pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, adalah kandidat yang membawa narasi perubahan dari era Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Prabowo, capres nomor urut dua – yang menggandeng Gibran putra sulung Jokowi, mengusung tema keberlanjutan pemerintahan saat ini.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menganggap Kapolri seharusnya tidak membuat pernyataan yang bisa dianggap sebagai dukungan kepada salah satu pasangan calon tertentu di pilpres. PDIP, yang mengusung calon presiden Ganjar Pranowo dan wakil presiden Mahfud MD, dipersepsikan sudah pisah jalan dengan Jokowi.
Hasto menyatakan banyak orang berharap agar Polri tetap netral di Pemilu. “Dari suara-suara rakyat kepada Kapolri, itu menunjukkan bahwa harapan terhadap Polri agar netral, agar tidak membuat pernyataan yang bisa dipersepsikan mendukung pasangan tertentu,” kata Hasto di Ragunan, Jakarta Selatan pada Jumat, 12 Januari 2024 seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko sudah memberikan klarifikasi soal pernyataan Kapolri. Trunoyudo mengatakan, pernyataan Listyo itu merujuk pada keberlanjutan kepemimpinan Indonesia sejak Presiden RI pertama Sukarno.
“Yang dimaksudkan adalah keberlanjutkan sejak presiden pertama Ir. Sukarno sampai presiden saat ini ketujuh Ir. Joko widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya,” kata Trunoyudo dalam keterangan persnya pada Jumat malam, 12 Januari 2024.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Ahmad Muzani menyebut pernyataan Kapolri soal keberlanjutan kepemimpinan itu normatif. Muzani menepis anggapan pernyataan itu sebagai sinyal dukungan pada pasangan calon tertentu dalam pilpres.
“Itu bukan pernyataan yang dimaksudkan untuk mendukung satu paslon tertentu, tapi siapa pun nanti yang akan menjadi pemenang adalah kan pasti ada keberlanjutan dan itu normatif,” kata Muzani saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat, 12 Januari 2024.
Pilihan Editor: Presiden Jokowi Lobi PM Vietnam Agar Perlancar Impor Beras