TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh memuluskan jalan impor beras dari negaranya ke Indonesia. Hal itu dilontarkan presiden saat melakukan pertemuan bilateral dengan Pham Minh Chinh, di Government Office, Hanoi, Vietnam pada Jumat, 12 Januari 2024.
“Presiden Jokowi turut meminta dukungan PM Pham Minh Chinh agar impor beras dari Vietnam berjalan lancar,” kata keterangan tertulis Istana pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Dalam persamuhan itu, kedua pemimpin menetapkan target baru perdagangan Indonesia-Vietnam di atas USD 15 miliar atau Rp 233 triliun untuk 2028 dengan perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan.
Kepala negara juga ingin agar kerja sama pertanian semakin diperkuat melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming, mendorong implementasi MoU kerja sama perikanan, serta memberantas IUU Fishing bersama. Kerja sama perikanan kedua negara disepakati melalui nota kesepahaman yang pengesahannya dilakukan dalam pertemuan itu.
Selain dengan Perdana Menteri Vietnam, presiden juga bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue di National Assembly pada Jumat, 12 Januari 2024. Jokowi mengharapkan dukungan parlemen melancarkan proses ratifikasi dan mendorong pemerintah menyelesaikan perundingan kerja sama perikanan Indonesia dan Vietnam.
“Sehingga dapat menghasilkan kerja sama konkret melalui MoU Kerja Sama Perikanan yang mengedepankan hukum internasional dan hukum nasional masing-masing," ucap Presiden.
Harga beras di Indonesia melonjak
Harga beras di Indonesia mengalami lonjakan dalam sekitar setahun terakhir. Hal itu tak lepas dari fenomena alam El Nino yang memicu kekeringan di berbagai daerah pertanian.
Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, harga beras premium yang sebelumnya berkisar Rp 12 ribu per kilogram, saat ini sudah mencapai Rp 15 ribu per kilogram.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indonesia telah mengimpor beras sekitar 3 juta ton tahun lalu hingga November 2023. Beras-beras itu didatangkan dari berbagai negara mulai dari Thailand, Vietnam hingga Myanmar.
Pemerintah akan Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia masih akan melakukan impor beras sebanyak 3 juta ton tahun ini.
"Tahun ini 2 juta sedang berproses, tapi kita siapkan 3 juta," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 9 Januari 2024.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan pemerintah sudah sepakat menugaskan impor beras sebanyak lebih 2 juta ton untuk tahun ini. Dia mengatakan keputusan tersebut ditetapkan berdasarkan neraca pangan untuk menjaga keseimbangan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Sampai saat ini di neraca pangan untuk beras itu 2 juta ton. Sudah dibicarakan, tapi kemungkinan lebih 2 juta ton," kata Bayu di kantornya, Jakarta Selatan pada Kamis, 11 Januari 2024.
Selain itu, masih ada proses impor beras dari sisa penugasan tahun lalu. Jumlah kuota impor beras yang belum direalisasikan, kata Bayu, ada sekitar 500.000 ton.
Sebelum mengunjungi Vietnam, Presiden Jokowi mengunjungi Filipina. Presiden kemudian akan melanjutkan lawatannya ke Brunei Darussalam.
DANIEL A. FAJRI| RIANI SANUSI PUTRI