TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan pihaknya tak masalah ada oposisi di luar pemerintahan jika kelak terpilih sebagai presiden. Dia mengucapkan itu di hadapan ribuan relawan Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air atau Gempita di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Rabu, 27 Desember 2023.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, oposisi juga diperlukan di luar pemerintahan. Namun, dia berujar oposisi itu harus cinta Tanah Air. "Bersama-sama mengoreksi, cinta bangsa rakyat Indonesia, itu tujuan kita," ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi yang telah mengajaknya bergabung. Padahal, dia mengatakan telah dua kali bertanding melawan mantan Wali Kota Solo itu di Pilpres 2014 dan 2019. "Tapi beliau mengajak saya bersatu untuk bersama-sama berbakti dan mengabdi kepada rakyat Indonesia," ujarnya.
Selama Jokowi memimpin, Prabowo mengklaim hanya orang buta hati yang tak mau mengakui prestasinya. Jokowi, menurutnya, berhasil membawa kemajuan dan menjaga perdamaian. Dia mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) ingin melanjutkan pembangunan bangsa yang sudah dirintis Jokowi dan presiden-presiden sebelumnya.
Dalam debat capres, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut capres nomor urut 2, Prabowo Subianto tidak kuat menjadi oposisi pemerintahan Jokowi. Padahal, menurut dia, oposisi merupakan posisi yang terhormat sebagimana koalisi.
Anies mengatakan, oposisi sama penting dan terhormat dengan pemerintah. Sayangnya, dia berujar, tidak semua orang tahan menjadi oposisi. "Beliau (Prabowo) sendiri menyampaikan, bila tidak berada di dalam kekuasaan, membuat tidak dapat berbisnis,” ujar Anies dalam debat Capres di Kantor KPU RI di Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
Jelang Pilpres 2024, Prabowo sempat mengatakan, beberapa perusahaan miliknya berhenti beroperasi akibat 20 tahun tidak berkuasa di pemerintahan. “Banyak aset saya, banyak pabrik saya yang mandek karena saya tidak dapat kredit. Karena saya tidak berkuasa 20 tahun,” kata dia dalam acara Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat, 22 September 2023.
Dalam catatan majalah Tempo edisi 28 Oktober 2013, penghasilan Prabowo disumbang dari posisinya sebagai komisaris atau pemilik perusahaan. Sampai di tahun itu, sedikitnya Prabowo menguasai 27 perusahaan.
Beberapa di antaranya adalah Karazanbasmunai, perusahaan minyak dan gas di Kazakhstan; Nusantara Energy Group, induk perusahaan di bidang energi; PT Tidar Kerinci Agung, perusahaan sawit; PT Jaladri Swadesi Nusantara, perusahaan perikanan ; PT Gardatama Nusantara, penyedia jasa pengamanan; dan PT Kertas Nusantara, perusahaan kertas.
Pilihan Editor: Prabowo-Gibran Memimpin di Sejumlah Survei Pasca-Debat