TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR RI dari Partai Golkar Nusron Wahid diberhentikan sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Nusron Wahid diketahui merupakan tim kampanye dari pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran, lebih tepatnya sebagai sekretaris TKN.
Istilah gemoy yang ramai diperbincangkan masyarakat pun tak luput dari tanggapan Nusron Wahid. Dilansir dari laman Partai Golkar, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebutkan bahwa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto merupakan capres paling minim gimik diantara kandidat lainnya. Namun, Nusron mengklaim gimik Prabowo yang justru diterima oleh masyarakat.
“Saya kira Pak Prabowo menurut saya miskin gimik. Gimiknya hanya satu, hanya joget,” ujar Nusron kepada wartawan di Media Center TKN Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin, 11 Desember 2023 lalu.
Politisi Partai Golkar itu menyebut bahwa penyebutan ‘gemoy’ sendiri bukan sengaja dibuat oleh tim Prabowo. Tetapi julukan yang muncul dari rakyat.
Kabar terbaru dari Nusron Wahid, ia diberhentikan dengan hormat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Nusron Wahid mengatakan dirinya menerima keputusan diberhentikan sebagai salah satu Ketua PBNU, pada Selasa, 12 Desember lalu.
Nusron mengatakan dirinya akan mengikuti keputusan yang telah dikeluarkan para kyai di PBNU. Oleh karena posisinya sebagai santri, dia tak meminta jabatan.
"Sebagai santri, saya sami'na waathona keputusan para kiai kita ini di santri enggak boleh minta jabatan," kata Nusron ditemui usai debat perdana capres di kantor KPU, pada Selasa, 12 Desember malam.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan dengan hormat Nusron Wahid hingga Nasyirul Falah Amru dari jabatannya sebagai Ketua PBNU sisa masa jabatan 2022-2027. Keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Surat ini dikeluarkan PBNU pada 15 November 2023 lalu.
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027. Hal ini disahkan melalui terbitnya Surat Keputusan PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Surat ini dikeluarkan PBNU pada Rabu, 13 Juni 2023 silam.
Dalam keputusan tersebut, PBNU menetapkan KH Masyhuri Malik yang semula menjabat sebagai a’wan PBNU menjadi Ketua PBNU, H Nusron Wahid yang semula Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua PBNU, dan H Amin Said Husni yang semula Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum PBNU.
Profil Nusron Wahid
Nusron Wahid merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Periode 2019-2024. Dilansir dari laman resmi DPR RI, Nusron lahir di Kudus pada 10 Desember 1973. Ia mengenyam pendidikan dasarnya MI Miftahul Thalibin Kudus pada 1989–1995. Lalu melanjutkan pendidikan di MTS Qudsiyyah Kudus pada 1987.
Nusron juga menyelesaikan pendidikanya di MA Qudsiyyah Kauman Kudus pada 1990-1993. Setelah lulus, Nusron mengambil gelar sarjananya di jurusan Ilmu Budaya di Universitas Indonesia. Kemudian, Nusron mengambil S2 Jurusan Ekonomi di Universitas Pertanian Bogor. Nusron menyelesaikan studinya pada 2011.
Nusron dikenal aktif dengan memegang jabatan strategis di berbagai organisasi. Seperti menjabat Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Ketua Yayasan Mata Air, dan Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia. Nusron juga menjadi Ketua Suara Mahasiswa UI, Ketua Lembaga Kajian SDM PUNU Jakarta, dan Ketua Lembaga Kajian SDM PCNU Depok.
Sebelum diberhentikan, Nusron dilantik sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027. Keputusan tersebut dibacakan oleh Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf berdasarkan Keputusan PBNU nomor 01/A.2.04/01/2022 tentang pengesahan susunan PBNU masa khidmat 2022-2027.
MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | KHUMAR MAHENDRA
Pilihan Editor: Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur