TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menyatakan tak akan muluk-muluk mengusung calon di Pilkada 2024. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Achmad Baidowi mengatakan PPP belum menentukan figur siapa yang akan diusung maju di Pilkada Jakarta.
"Kami tahu diri," kata Baidowi saat dihubungi, Senin, 6 Mei 2024.
Tahu diri yang dimaksud Baidowi, dilatari atas anjloknya perolehan suara PPP di pemilihan legislatif wilayah Jakarta. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum atau KPU, PPP menjadi partai terakhir yang memperoleh jatah kursi dari 18 partai yang berkontestasi.
PPP memperoleh 153.240 suara atau diprediksi mendapat 1 kursi DPRD Jakarta. Sementara sekondannya di koalisi Ganjar-Mahfud, yaitu PDIP memperoleh 850.174 suara atau diprediksi mendapat 15 kursi DPRD Jakarta.
Atas perolehan tersebutlah, Baidowi melanjutkan, PPP tidak akan muluk-muluk dalam mempersiapkan figur untuk diusung di Pilkada Jakarta. "Kami belum berpikiran soal Pilkada Jakarta, dengan 1 kursi kita tahu diri," ujar Baidowi.
Kendati begitu, kata dia, PPP bersikap terbuka ihwal komunikasi dengan partai lainnya. Komunikasi juga tidak akan dilakukan dengan satu partai saja, namun juga partai di luar koalisi pengusung Ganjar-Mahfud.
Dihubungi terpisah, pengamat politik Ujang Komarudin, mengatakan PPP masih memiliki peluang bagus apabila berniat mengusung kadernya.
Menurut ia, nama Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP, Sandiaga Salahuddin Uno memiliki potensi yang besar untuk disandingkan dengan nama-nama beken yang bakal maju di Pilkada Jakarta. "Elektabilitas Sandi masih cukup besar untuk bersaing," kata Ujang.
Namun, kata Baidowi, PPP belum menentukan sikap politik resmi apapun, termasuk dalam rencana mengusung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut ke palagan Pilkada Jakarta. "Semua masih dinamis," ujarnya.
Pilihan Editor: KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar
