Sebelum menduduki jabatannya sekarang, BG sempat berpolemik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi pada 13 Januari 2015. KPK juga mencium adanya transaksi janggal yang dilakukan Budi sehingga kasus ini disebut sebagai kasus rekening gendut.
Akan tetapi BG melakukan perlawanan dengan mengajukan praperadilan dan menang. Statusnya sebagai tersangka gugur dan kemudian kasusnya dilimpahkan ke kepolisian sebelum akhirnya dihentikan karena dinilai tak memiliki bukti yang cukup.
Masalah ini membuat BG gagal menjadi Kapolri pada 2015 lalu. Padahal, namanya sempat menjadi kandidat tunggal yang diajukan Jokowi ke Komisi III DPR RI. Akhirnya, posisi Kapolri itu diberikan kepada Badrodin Haiti, meskipun BG sudah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sempat ngotot meminta Presiden Jokowi melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Padahal, Jokowi berkukuh tidak akan memilih Budi.
Ketua Tim Sembilan, Syafii Maarif, mengatakan Megawati ngotot karena merasa kenal baik dengan BG dan merasa dia mampu mengemban tugas sebagai Kepala Polri.
"Budi Gunawan itu ajudannya, sampai situ saja. Saya tidak mau mengatakan lebih," kata Syafii, seperti yang dikutip Majalah Tempo Edisi Senin, 2 Maret 2015.
Disebut sebagai sosok yang dermawan
Selain itu, sosok BG juga dikenal sebagai seorang yang dermawan. Dia disebut kerap membagikan rumah gratis kepada para sopir pribadinya dan uang kepada para karyawan rumah tangganya. Hal itu pernah disampaikan oleh tetangganya, Indri, saat BG masih tinggal di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Fasilitas tersebut diberikan BG kepada para sopir yang telah lama bekerja dengannya.
"Biasanya, mereka dibelikan rumah di daerah Depok," ujar Indri kepada Tempo, Selasa, 13 Januari 2015. "Saya sering mendapat cerita dari sopir dan pembantunya," kata dia.
Setahun kemudian, nama BG kembali muncul sebagai calon pengganti Badrodin Haiti yang akan pensiun. Namun, Jokowi lebih memilih Tito Karnavian sebagai Kapolri baru dan memberikan BG jabatan sebagai Kepala BIN. Jabatan itu pun bertahan hingga saat ini, di tengah isu pergantiannya dari lembaga intelijen tersebut.
Diluar kiprahnya sebagai Kepala BIN, Budi Gunawan juga aktif dalam dunia olahraga. Dia merupakan Ketua Umum Pengurus Besar E-Sport Indonesia atau PB ESI. Dia menahkodai induk organisasi olahraga daring itu sejak 18 Januari 2020.