Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

image-gnews
Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Moses Gatutkaca, seorang mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sanata Dharma. 

Ia diabadikan namanya sebagai sebuah jalan di daerah Gejayan, Yogyakarta, karena ia gugur dalam aksi demonstrasi pada 8 Mei 1998, yang menuntut turunnya Presiden Soeharto dan menggulingkan pemerintahan orde baru.

Mengenang Moses Gatotkaca

Salag satu korban kekerasan saat peristiwa Mei 1998 di Yogyakarta, Moses Gatotkaca dikenal karena terbunuh dalam apa yang disebut Peristiwa Gejayan. Demonstrasi tersebut melibatkan massa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, dan UIN Sunan Kalijaga. Pada 7 Mei 1998, terjadi bentrokan fisik, pengejaran, dan penangkapan terhadap 20 orang demonstran.

Puncak aksi terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat, di mana Moses, yang sedang mencari makan malam, disalahartikan sebagai demonstran dan tewas karena luka parah di kepalanya.

Moses ditemukan dalam kondisi sekarat, ia dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih tetapi meninggal sebelum dapat ditolong. Jalan Kolombo diubah namanya menjadi Jalan Moses Gatotkaca untuk mengenang kejadian tragis tersebut sejak 20 Mei 1998.

Profil Moses Gatotkaca

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Moses Gatutkaca, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di USD, menjadi korban dalam demonstrasi yang menyerukan turunnya Presiden Soeharto pada 8 Mei 1998. Ia meninggal akibat luka parah di kepalanya akibat pukulan benda tumpul saat melintasi aksi demonstrasi yang ricuh dan disalahartikan sebagai massa demonstran oleh aparat keamanan.

Sebelum kematiannya, sebagian warga setempat tak berani keluar rumah karena ketakutan akan korban salah sasaran oleh aparat. Saat jenazahnya akan dikebumikan, banyak orang yang ikut mengantarkan.

Ditemukan sekarat oleh beberapa mahasiswa dari posko PMI USD, Moses ditemukan tergeletak di jalan dengan kondisi tangannya patah dan kepalanya mengalami luka parah, dengan darah segar terus mengalir dari telinga dan hidungnya. Namanya diketahui dari KTP dan SIM C yang ditemukan di dompetnya, dan tempat tinggalnya tidak jauh dari kampus USD, di wilayah Gejayan.

Pembantu Rektor III Universitas Sanata Dharma, G. Sukadi, seorang dosen, YR. Subakti, dan Romo Broto Wiyono SJ, melayatnya di RS Panti Rapih dan mengidentifikasinya sebagai mahasiswa USD. Untuk menghormatinya, Jalan Kolombo diubah namanya menjadi Moses Gatutkaca sejak 20 Mei 1998.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA  | RISMA DAYANTI | RACHEL FARAHDIBA

Pilihan Editor: Mengenang Moses Gatutkaca, Mahasiswa yang Gugur Saat peristiwa Gejayan Berdarah Mei 1998

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemda Yogyakarta Tetapkan Kasus Gondongan sebagai Kejadian Luar Biasa, Warga Diimbau Tak Terjebak Mitos

1 jam lalu

Ilustrasi ana-anak menderita gondongan. Shutterstock
Pemda Yogyakarta Tetapkan Kasus Gondongan sebagai Kejadian Luar Biasa, Warga Diimbau Tak Terjebak Mitos

Sebagian warga lokal percaya gondongan bisa diobati bila pasiennya memakai kalung buah mengkudu.


Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

16 jam lalu

Petugas TRC BPBD D.I Yogyakarta melihat kondisi jalan Gunung Kelir-Kutogiri yang tertutup material tanah longsor di Perbukitan Menoreh, Girimulyo, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Selasa, 16 November 2021. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.


Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

16 jam lalu

Cara cek plagiarisme di skripsi. Foto: Canva
Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Akun @_bje milik Bernando J. Sujibto menyebut dugaan plagiarisme terhadap buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey (KPG, 2012).


Yogyakarta Larang Aksi Ngamen Online di Ruang Publik, Dinilai Ganggu Pejalan Kaki

18 jam lalu

Aksi mengamen online di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Dok. Istimewa
Yogyakarta Larang Aksi Ngamen Online di Ruang Publik, Dinilai Ganggu Pejalan Kaki

Satpol PP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mengawasi maraknya aksi mengamen secara online yang dilakukan sejumlah orang di kawasan ruang publik belakangan ini.


Tanggapan Penerbit KPG Atas Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

18 jam lalu

Cara cek plagiarisme di skripsi. Foto: Canva
Tanggapan Penerbit KPG Atas Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Penerbit KPG menanggapi dugaan plagiarisme dosen sejarah UGM terhadap buku Peter Carey berjudul Kuasa Ramalan.


UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

22 jam lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

Pembentukan tim ini menanggapi tuduhan plagiarisme terhadap dosen Departemen Sejarah FIB UGM Sri Margana dan kawan-kawan.


Kasus Gondongan Meningkat Drastis di Yogyakarta, Siswa Tertular Dilarang Masuk Sekolah

1 hari lalu

Program Green and Clean sedang diadakan di SDN Pengkol, Godean, Yogyakarta, Selasa (27/4). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Kasus Gondongan Meningkat Drastis di Yogyakarta, Siswa Tertular Dilarang Masuk Sekolah

Kasus penyakit gondongan atau parotitis tengah menjadi perhatian di Kota Yogyakarta sepanjang periode Oktober hingga awal November 2024 ini.


Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

1 hari lalu

Sejumlah mahasiswa memegang pita merah dalam kampanye peduli HIV/AIDS di Sichuan, Cina, (01/12). REUTERS/Stringer
Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

Pengecekan atau deteksi dini HIV bisa dilakukan di 18 Puskesmas dan 13 rumah sakit di Yogyakarta. Layanan ini bahkan dibuka beberapa puskesmas.


Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

2 hari lalu

Anies mengunggah acara yang semula menghadirkan Tom Lembong sebagai narasumber di UGM. Foto: Instagram.
Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

Sebelum Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung, Anies berencana memamerkan tempat favoritnya di Yogyakarta.


Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

2 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan saat menyampaikan pidato perdananya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

Prabowo menargetkan pencapaian swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang, begini kata Guru Besar UGM.